Friday, October 5, 2012

BAHAN RENUNGAN PKP 09 OKTOBER 2012



KISAH RASUL 16:4-9

A. PENDAHULUAN

Bacaan kita hari ini merupakan lanjutan dari kisah pekerjaan dan pelayanan Paulus yang memberitakan Injil Tuhan ke berbagai tempat. Ia bersama dengan Silas melanjutkan perjalanan menuju Firgia dan Galatia. Namun perjalalanan itu seakan terhambat karena ada intervensi dari suatu Pribadi yang sepertinya mengatur misi dan route pelayanan mereka. Pribadi yang dimaksud itu adalah Roh Kudus yang menuntun dan menyertai perjalanan pelayanan itu.

B. GALIAN PERIKOP (Tafsiran)

Bagaimana proses Roh Kudus mengatur Paulus dan rekan2 sepelayanannya? Pada ayat 6 dan ayat 7 kita menemukan bagaimana Roh Kudus yang disebut dengan Roh Yesus melarang dan menarahkan mereka ke arah yang diingini Tuhan untuk mereka tuju sebagai target lokasi pelayanan. Bagaimana persisnya model perintah dan larangan itu pada ayat 6 dan 7 tidaklah dengan jelas disampaikan kepada kita oleh Alkitab. Hal yang mungkin adalah bahwa Roh Kudus berbicara bagi mereka dalam berbagai cara yang dengan bebas di pilih Allah untuk dikerjakanNya bagi mereka.

Namun dalam ayat 9 bacaan kita, diceritakan pula tetang cara Tuhan menuntun para pelayannya itu melalui suatu penglihatan. Perhatikanlah bahwa dalam penglihatan itu Paulus tidak melihat TUHAN berbicara, namun justru melihat seorang Makedonia yang meminta mereka datang untuk menolongnya dan saudara-saudaranya di sana. Ini berarti dibutuhkan kepekaan khusus seorang hamba untuk mendengar suara TUHAN dan kehendak Tuhan. Bukan hanya kepekaan batiniah saja, namun juga kemampuan pikiran untuk mengolah semua itu sebelum mengambil keputusan penting.

Pengambilan keputusan terhadap penglihatan itu harus didukung oleh bukti-bukti pendukung lainnya atau biasa disebut dengan menguji tiap roh. Hal ini nampak pada ayat 10 ketika Paulus mendiskusikan penglihatan itu dan kemudian mereka menyimpulkan secara sepakat bahwa Tuhan memang meminta mereka untuk menunju ke Makedonia.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kuasa tuntunan Roh kudus sangatlah penting bagi suksesnya kegiatan pelayanan Paulus dan rekan-rekannya. Bila demikian pentingnya hidup dipimpin oleh Roh Kudus, hal-hal apakah yang harus lakukan agar tetap berada dalam pimpinanNya? Ada dua hal penting untuk dilakukan, yakni:
1.       Pekalah akan SuaraNya (Kisah Para Rasul 16:4-12). Paulus adalah seorang Rasul yang luar biasa dimana pimpinan Roh Kudus dalam pelayanannya begitu nyata. Satu pengalaman rohaninya yang luar biasa adalah kisah pelayanan ke Makedonia dimana sebelumnya ia mendapatkan sebuah penglihatan. Pernahkah Anda mengalami pengalaman supranatural bersama dengan Roh Kudus? (mis.penglihatan, mimpi, impresi, peneguhan lewat peristiwa/kejadian, dll)

2.       Taat akan PerintahNya(Kisah Para Rasul 16:10). Dalam ayat ini, kita bisa belajar bahwa ketika Paulus mendapatkan penglihatan tersebut, Paulus tidak tinggal diam, cuek/tidak peduli akan penglihatannya itu tetapi Paulus langsung bergerak/bertindak/taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Roh Kudus. Tanpa banyak bertanya, berbantah-bantah, Paulus melakukan apa yang dilihatnya. Ceritakan pengalaman Anda yang melakukan suatu hal karena pimpinan Roh Kudus! Dan apa hasil/ buah yang didapat karena ketaatan itu?

Kesimpulan dari bacaan kita ini sangatlah jelas, yakni Allah sendirilah yang memimpin mereka untuk pergi menyampaikan firman Tuhan. Pekerjaan dan pelayanan Paulus bukanlah milik mereka dan bisa dengan sesuaknya mereka atur. Allah sendirilah yang berhak menentukan pekerjaanNya yang ia berikan kepada Paulus dan Silas.

Allah berintervensi secara langsung dalam perjalanan Paulus.  Dua  kali  lewat gerakan Roh Kudus dan satu kali lewat penglihatan. Ayat 6 dan 7 menunjukkan bagaimana Roh Kudus mencegah mereka untuk melakukan penginjilan ke Asia dan Bitinia. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menentukan tempat mana yang akan mereka datangi, jadi bukan kehendak Paulus akan tetapi kehendak Tuhan. Dan di malam hari dalam sebuah penglihatan Paulus melihat seorang dari Makedonia, berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya,  “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami !” (ayat 9), setelah itu barulah Paulus berangkat ke Makedonia dan di sini terlihat juga bahwa Roh Kudus lah yang menyiapkan hati orang-orang Makedonia untuk mau terbuka mendengarkan Injil.

Jelas sekali bagaimana Allah menghendaki supaya Paulus memberitakan Injil ke Makedonia. Pertanyaannya mengapa Makedonia?  Mengapa Roh Kudus mencegah mereka memberikan Injil di Asia dan Bitinia?  Jawabannya  adalah karena Allah memiliki rencana yang besar untuk orang-orang Makedonia dan Allah menghendaki orang-orang Makedonia mengenal Tuhan.  Jadi, bukan apa yang dikehendaki para Rasul, tapi yang utama adalah apa yang dikehendaki TUHAN.

C. RELEVANSI DAN APLIKASI (Penerapan)

Perjalanan dan pelayanan Paulus bukan hanya untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa lain, namun juga untuk menyampaikan hasil atau keputusan para rasul di Yerusalem untuk jemaat-jemaat diluar Yerusalem. Keputusan itu selalu disambut baik dimanapun hal itu disampaikan dan jemaat diteguhkan imannya melalui hal itu. Dan Roh Kudus terus menuntun perjalanan Paulus dengan berbagai cara, salah satunya melalui penglihatan. Melalui sebuah penglihatan dimana seorang Makedonia berseru kepadanya untuk menolong mereka, Paulus dan teman-temannya mengambil keputusan bahwa Allah menghendaki mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang disana.

Dan untuk hal yang sudah pasti seperti ini, mereka tidak menangguhkan kesempatan, tapi segera mencari kesempatan untuk berangkat kesana. Dan mereka segera pergi kesana tanpa menunda lagi. Ada waktu dan bagian kita untuk menunggu, tapi ada pula waktu dan bagian kita untuk segera bertindak. Kesempatan dan peluang harus kita usahakan setelah kita menerima misi dari Tuhan dan bukan hanya menunggu saja. Seperti iman yang harus kita perlihatkan melalui perbuatan dan bukan menunggu untuk berbuat. Jangan diam ditempat, jangan hanya menunggu dan menunggu saja, karena kehendak Allah sudah nyata bagi setiap orang percaya, yakni menjadikan sekalian bangsa murid-Nya. 

Sebagai apapun kita dalam hidup ini, TUHAN haruslah yang memegang kendali dan kita wajib melaksanakan segala misiNya itu. Sebagai ibu rumahtangga atau seorang istri perlu ada kepekaan untuk mengerti kehendak Tuhan dalam hidup dan tanggung-jawab kita agar semua dapat terlaksana menurut maksud dan rencananya dan bukan kehendak kita yang jadi.

No comments:

Post a Comment