Monday, September 9, 2013

BAHAN RENUNGAN IBADAH PKP 10 SEPTEMBER 2013


KOLOSE 3:7-11

Pendahuluan
Ada ungkapan yang dilontarkan orang “ Hidup tidak merdeka di tengah-tengah kemerdekaan “.  Kalau dulu kita dijajah oleh bangsa lain, sekarang kita dijajah oleh bangsa sendiri.  Alasannya adalah: yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, orang bodoh dibodoh-bodohi orang pintar, sehingga tetap bodoh orang bodoh (makanan empuk orang pintar), yang lemah ditindas oleh yang yang kuat (siapa kuat dia berbuat = hukum rimba), yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan (memutarbalikan fakta), hukum dapat dibeli, lebih berat hukuman pencuri ayam daripada  pencuri kerbau), banyak janjinya, banyak dustanya (dll. dapat ditambah sesuai dari perenungan pengkhotbah).

Hal yang samapun terjadi dalam kehidupan orang percaya. Orang percaya telah dimerdekakan Kristus dari segala bentuk kuasa dosa. Namun kenyataannya banyak orang percaya masih merasa di jajah oleh dosa dan  membiarkan dirinya di belenggu oleh kuasa dosa tersebut. Bagaimanakah supaya tetap merdeka dari dosa? Kolose 3:5-11 dapat menjadi pegangan/pedoman kita dalam kehidupan sehari-hari.

TAFSIRAN / PENJELASAN TEKS.
Dalam perikop ini, Paulus menyebut tentang bagaimana cara dan prilaku hidup yang benar sebagai orang yang telah percaya, yakni:

1.       Mematikan yang duniawi (ayat 5-9)
Empat perkara dunawi yang harus dimatikan yaitu: percabulan, kenajisan, hawa nafsu dan keserakahan.  Empat perkara tersebut dilakukan  diserupakan dengan orang  penyembahan terhadap berhala, dan hasilnya adalah  murka Allah atas orang-orang yang durhaka. Penyembahan berhala adalah: membiarkan hal-hal lain menjadi pusat dari keinginan, nilai dan ketergantungan seseorang, sehingga tidak bergantung kepada Allah atau tidak mengutamakan hubungan dengan Allah, tetapi menggantikan posisi Allah dengan yang lain.  Hal yang demikian dilakukan oleh orang-orang yang belum hidup baru.   Tetapi bagi orang yang telah mematikan yang duniawi harus membuang marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut.  Membuang berarti melepaskan sesuatu sehingga yang dibuang itu terpisah dari yang membuang.  Yang dibuang biasanya adalah barang yang tidak bernilai atau tidak berharga dan dapat disamakan dengan sampah.  Membuang disamakan dengan menanggalkan manusia lama yang menemjui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan (bd. Ef. 4:22).

Kata-kata yang keluar dari mulut: “Ya bila ya, tidak bila tidak”, apa yang lebih dari itu berasal dari sijahat (bd. Mat. 5:37).   Tidak ada dusta di antara anak-anak Tuhan.  Alasannya karena telah mematikan atau menanggalkan manusia lama dengan tanda-tanda yang mengikutinya.

2.       Kedua, mengenakan manusia baru (ayat 10)
Istilah mengenakan dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya: memakai (pakain, topi, dsb).  Seperti mengenakan pakaian baru, maka pakaian yang lama haruslah ditanggalkan, demikian juga dalam mengenakan manusia baru maka manusia lama yang hakekatnya sudah mati haruslah ditanggalkan (bd, ay 5: segala sessuatu yang duniawi). Manusia lama adalah manusia yang belum diperbaharui  atau hidupnya dalam dosa.  Dosa adalah melakukan apa yang dilarang Tuhan dn tidak melakukan apa yang dipewrintahkan  Tuhan  Manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk  memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khalik. Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, ssupaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan  dari antara orang mati oleh kemulian Bapa, demikian juga kita akan hidup  dalam hidup yang baru (bd. Rom. 6:4).

3.       Ketiga, keselamatan yang Universal (ayat 11)
Bahwa keselamatan itu atau pengenalan Allah itu  itu universal (orang Yunani, orang Yahudi, orang bersunat, orang tidak bersunat, orang Barbar, orang Skit, budak atau orang merdeka) satu di dalam Kristus (bd.Gal. 3:28).

Relevansi dan Aplikasi
1.       Manusia baru dengan mematikan manusia lama (bd. Tema; Pembebasan dari kematian kepada kehidupan).  Manusia baru  dihasilkan oleh kesatuan orang percaya dengan Kristus dalam kematian dan  kehidupanNya.  Orang percaya telah mati terhadap dosa, sehingga kesukaannya adalah menjalankan hidup baru (sesuai dengan  Firman Allah bd. Masmur 119:105).  Hidup baru adalah kehidupan yang mengambarkan kehidupan untuk kemulian Allah (bd. Matius 5:13-16).

2.       Banyak kristen dalam mengenakan  manusia  baru itu seperti memakai pakaian atau memakai topi, tergantung situasi dan keadaan; pakaian dan topi ditanggalkan dan diganti dan mengenakan manusia lama.  Hal ini dapat dilihat dari kekecewaan orang (belum Kristen) yang terhadap kehidupan.  Katanya orang Kristen pemurah, tapi nyatanya pelit.   Katanya orang Kristen orang jujur, tapinya banyak orang Kristen penipu,  Katanya orang Kristen orang yang yang kaya kasih, tapi nyatanya banyak orang Kristen itu orang pendendam. (bd. Seorang suami yang dengan ketat  mengenakan aturan yang ketat terhadap isterinya, isterinya sangat tertekan dan menderita. Oleh aturan yang ketat.  Matilah suami yang kejam tersebut dan tidak beberapa lama  setelah kematian suaminya, ia menikah dengan pria  yang sangat mengasihinya.  Aturan suaminya itu juga yang dilakuknnya, tetapi bedanya pada suami yang pertama, ia sangat menderita menjalankan tugas, tetapi pada suaminya yang kedua ia sangat berssukacita, padahal pekerjaan tetap sama,

3.       Keselamatan universal menuntut hidup kita untuk memberitakan Injil (Mat. 28:18-20). Kita adalah agen-agen keselamatan untuk membebaskan dari kematian kepada kehidupan.


No comments:

Post a Comment