Tuesday, October 20, 2009

ENGKAU PERLU DIBENTUK


Oleh: Pdt. I Nyoman Djepun
Yeremia 1:4-7

Pada tanggal 25 April 2004 saya diteguhkan sebagai pelayan Firman dan Sakramen GPIB. Seabrek rencana, sejuta angan dan segudang ide kini menari-nari di setiap jaringan saraf seakan siap meledakkan segenggam otakku menembus tengkorak kepala agar segera keluar menjadi “karya gemilang” di “ladang” pelayanan. semangat penuh gairah seorang “pendeta muda” yang kumiliki, membuatku tak sabar lagi menunggu hari untuk menginjakkan kaki di salah satu Pos Pelkes GPIB yang terletak di bagian Timur Kalimantan, Pelkes “Siloam” Tadoan.

Namun apa yang terjadi, semua semangat dan keberanian itu hilang, dan yang ada hanya kedinginan yang membeku ketika saya tiba di lokasi pelayanan. Mengapa tidak? Di tempat kakiku berpijak saat itu hanya ada rimba basah Tadoan, sekumpulan babi hutan dan gelap-gulita tanpa listrik, sepi dan sunyi. Warga Jemaat “hutan” yang 75% tidak kenal huruf itulah yang kini bersamaku. Dengan penuh kecewa batinku meronta, sambil bertanya: “Mengapa di sini Tuhan? Mengapa harus aku? Untuk apa ijasahku dan prestasiku?”. Jangankan mengerti FirmanMU, membaca Alkitab-pun mereka tak mampu. Demikian kesombonganku terus maju dengan angkuhnya.
Dan 3 minggu kemudian, di saat di tengah hutan bersama jemaat untuk menanam padi di ladang, tiba-tiba pastori mungil 4x5 meter itu terbakar. Semuanya lenyap, tidak ada lagi ijazah TK s/d Sarjana, hilang sudah 270-an judul buku2 teologi sbg sumber ilmu, toga baru yang dibanggakan dan tentunya harta benda dari kota. Yang ada hanya sebuah tanya mencari jawab: “mengapa Tuhan?”

Inilah jawaban Tuhan: “Engkau perlu dibentuk, karena Aku mengenalmu dari kandungan ibumu; agar engkau dikhususkan untuk melaksanakan penetapanKu” (bd.ay.5). Saudara, setiap kita perlu dibentuk sesuai kehendak Tuhan agar dapat dengan sempurna melaksanakan panggilanNya. Dibentuk itu tidak enak, pasti sakit dan tidak menyenangkan. Jika saat ini di jalan hidupmu, engkau alami persoalan, tantangan dan “kerikil tajam” barangkali engkau sedang dibentuk. Jangan pernah kecewa, sebab sebagaimana tanah liat di tangan penjunan perlu dibanting, diremas dan dibakar agar terbentuk menjadi bejana indah, demikian pula hidup kita di tangan Allah agar sempurna menjadi Maha KaryaNya.

Masa muda adalah masa mencari identitas diri, sekaligus masa rawan sebagai penentu mau jadi apa engkau nantinya. Akan mudah untuk ditemukan jika bersama Tuhan. Karena itu bersedialah untuk dibentuk Tuhan, sebab kita belum selesai “dicipta” dan masih perlu dibentuk olehNya. Amin

No comments:

Post a Comment