Monday, February 4, 2013

MATERI KHOTBAH IBADAH PKP 05 FEBRUARI 2013

YOHANES 1:29-34

Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Biasanya adalah hal yang wajar jika seseorang itu ingin terkenal. Banyak cara dilakukan untuk membuatnya berada dalam posisi yang diakui. Namun, tidaklah wajar jika kemudian orang cendrung memilih posisi bawah dalam persaingan hidup. Apalagi jika sudah memiliki pengikut dengan kekuatan massa yang banyak maka ambisi terpenting adalah menjadi utama dan nomor satu dalam level dan status sosialnya.

Namun tidaklah demikian dengan Yohanes Pembaptis. Ia tampil sebagai Pribadi yang sungguh rendah hati bahkan hidup sangat sederhana. Di padang gurun dia tinggal dan berada, madu dan belalang hutan santapannya. Suaranya lantang tanpa rasa takut karena memang apa adanya. Meskipun banyak orang mengikutinya, dia dibangga-banggakan, namun sikapnya tetap rendah hati. Tahu dengan pasti tugasnya sebagai penyiap datangnya Mesias, maka ketika Mesias datang, dia dengan lapang dada memberikan kesaksian. Yesus makin bertambah dan Yohanes tahu diri untuk relah bekurang. Ia tidak pernah memberitakan siapa dirinya sendiri, namun memberitakan Yesus sebagai Pribadi Yang Besar; ia tidak berusaha membuat dirinya menjadi tinggi, namun justru menyanjung dan meninggikan Yesus.

Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Selanjutnya, ada dua pokok penting kesaksian dan pemberitaan Yohanes Pembaptis mengenai siapa Yesus. Kedua pokok itu adalah sbb:
1. Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah (ayat 29).
Anak domba biasanya dipakai bangsa Israel sebagai upeti kepada raja dan korban persembahan kepada Allah sebagai penghapusan dosa mereka. Hal ini berdasarkan pengalaman bangsa Israel ketika menjadi budak di Mesir, Tuhan memberikan tulah kesepuluh yaitu semua anak sulung dibunuh. Tetapi orang Israel boleh diluputkan dari tulah ini ketika mereka melaksanakan firman Tuhan yaitu mempersembahkan anak domba sehingga mereka mempunyai pemahaman bahwa anak domba bisa menghapus dosa mereka.

Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah memang mempunyai kemiripan dengan anak domba yang biasa dipakai bangsa Israel untuk menghapus dosa tapi punya perbedaan kualitas, yaitu Yesus Kristus bisa menghapus dosa banyak orang, seluruh bangsa di dunia, bukan hanya orang Yahudi saja. Yesus Kristus disebut Anak Domba Allah, artinya Allah sendiri yang menyediakan atau mengutus Yesus Kristus, datang sebagai Anak Domba untuk menghapus dosa dunia.

2. Yesus Kristus adalah Anak Allah (ayat 30-34)
Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus Kristus yang adalah Anak Allah sebenarnya yang sudah ada sebelum Yohanes ada (ayat 29 dan 30). Yohanes Pembaptis mengetahui hal ini saat ia mendapat pengutusan dari Allah untuk membaptis. Ia diberitahu bahwa saat ia membaptis ada Orang yang diatas-Nya akan turun Roh Kudus yang terus tinggal bersama Dia, dan Dialah Yesus Kristus, Anak Domba Allah, dan juga Anak Allah (ayat 33). Bahkan Yohanes juga menyadari bahwa tugas yang diberikan Allah kepada Yohanes untuk membaptis adalah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia (ayat 31).

Kata “Anak Allah” ini artinya: a) memiliki seluruh ciri Allah: Keseluruhan sifat Allah semua ada pada Yesus, Yesus Kristus itu sama seperti Allah, Yesus Kristus setara dengan Allah; b) Pribadi Manusia yang sempurna. Yesus adalah contoh dan tipe dari manusia yang sempurna. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna akibat berbuat dosa. Tetapi manusia dapat menjadi sempurna di dalam Yesus yang sempurna itu ketika meneladaniNya.

Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Berdasarkan Firman Tuhan ini, maka ada beberapa pokok penting yang dapat menjadi pegangan hidup kita untuk dilakukan dan dipraktekkan dalam keseharian kita, yakni:
1.      Tugas kita hanyalah memberi kesaksian guna mengantar orang kepada keselamatan. Oleh karena itu apa pun posisi kita, apa pun status kita, dan juga apa pun keadaan kita, tugas memberi kesaksian ini tidak akan hilang. Kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan dan Jurus’lamat dunia haruslah menjadi tanggung-jawab kita. Sebagai istri; ibu rumah tangga; ataupun pekerjaan kita perlu untuk menyadari bahwa pangilan kita adalah panggilan untuk bersaksi bagi kemuliaan Tuhan.

Namun yang perlu diingat adalah kiranya kita perlu sadar diri seperti Yohanes Pembaptis. Ia tidak pernah membuat dirinya menjadi pusat pemberitaan, namun Yesuslah yang ia beritakan dan saksikan. Karena itu, kiranya Tuhan Yesuslah yang utama dalam seluruh kesaksian kita supaya hanya Dia sajalah yang ditinggikan dan diagungkan.

2.      Apa respon kita terhadap Yesus Kristus setelah mengetahui bahwa Ia adalah Anak Allah? Sudahkah kita percaya dalam hati dengan sungguh-sungguh dan mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Anak Allah (Roma 10:10)? Wujud resminya adalah lewat mengakuinya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Selain itu dengan memberi kesaksian apa yang sudah kita tahu tentang Yesus Kristus yang adalah Anak Allah, Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kesaksian dapat berisi tentang cinta Tuhan sehingga diharapkan mampu memberi kelegaan bagi yang sedang terpuruk hidupnya. Demikian juga, mereka yang sedang banyak bergelut dengan kesulitan diharapkan tetap memiliki keyakinan. Keyakinan bahwa hidup ini sangat berharga. Hidup bukan hanya sekedar numpang lewat, melainkan hidup adalah sebuah anugerah kesempatan untuk memberdayakan diri guna memuliakan Tuhan, sebagaimana yang dilakukan Yohanes.

Kesaksian yang paling berhasil adalah lewat menjadi teladan bagi orang lalu berupa tutur kata dan perbuatan nyata. Karena itu marilah memulai semuanya di rumah tangga kita, lingkungan sekitar dan bahkan dimanapun kita berada. Supaya melalui kita, nama Tuhan dimuliakan dan diagungkan. Jadilah Yohanes Pembaptis masa kini di manapun kita berada.

No comments:

Post a Comment