Thursday, May 2, 2019

I Raja-raja 5 : 7 – 12


RELASI PENDAMAI
Bahan Khotbah Ibadah Pelkat PKP
Kamis, 09 Mei 2019

Oleh: Vik. Victoriana Resdawati, S.Th

A.    PENGANTAR
Salah satu persoalan tim kerja adalah menyatukan ide. Dalam kelompok kecil saja persoalan serupa tidak bisa dihindari, apalagi dilingkup kelompok besar. Makin banyak kepala, makin banyak pula pokok pikirannya. Ketakutan gagal adalah hal wajar, apalagi pengeluaran sudah banyak diberikan, waktu, uang dan tenaga. Soal hitung-hitungan tidak bisa dihindari.

Proyek pembangunan Bait Suci oleh raja Salomo mengharuskannya untuk bekerjasama dengan Hiram, raja Tirus. Siapa Hiram? Hiram dalam bahasa Ibrani “KHIRAM” memiliki arti “saudaraku itu ditinggikan”. Disebut ia adalah raja di Tirus (Libanon). Ternyata ada cerita yang terjalin antara Hiram dan Daud, ayah Salomo. Setelah Daud menaklukkan benteng Sion dan mulai mendirikan istana disitu, Hiram mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian dagang antara dirinya dan Daud. Kemudian Hiram mengirimi Daud kayu aras dari daerah lereng gunung dibagian barat Libanon, juga para pekerjanya turut dikirim kepada Daud untuk membantu pembangunan Istana saat itu (2 Samuel 5:11 ; I Tawarikh 14:1). Ini awal kisah relasi bilateral antara Hiram dan Daud yang terjalin baik sampai dimasa Salomo saat proyek Bait Suci akan dibangun.

B.     PEMAHAMAN TEKS
Pembangunan Bait Suci oleh Salomo sepertinya sudah diketahui oleh Hiram, raja Tirus. Terbukti ketika didengarnya Salomo sudah diurapi menjadi raja, Hiram segera mengirim utusan untuk konfirmasi berita itu (I Raja 5:1). Tujuan konfirmasi adalah supaya hubungan bilateral antara Tirus dan Israel tetap terjalin baik, juga disamping persahabatan antara Hiram dan Daud.

Salomo tahu bahwa ayahnya Daud berkerinduan untuk dapat mendirikan rumah bagi Allah. Daud ingin agar umat Israel tidak lagi beribadah dikemah suci, yang sampai dengan masa Salomo tempat ini masih digunakan untuk menyembah Allah. Namun, sayangnya Allah tidak berkenan kepada Daud untuk mendirikan rumah bagi-Nya. Allah justru berkenan agar Salomolah yang mendirikan Bait Allah tersebut. Setelah bangsanya dikaruniai keamanan dan kemakmuran, maka Salomo pun memberanikan diri untuk menjalankan niatnya. Pekerjaan membangun Bait Allah tidak serta merta murni perjuangan Salomo, Salomo sudah terbantu dari persiapan-persiapan yang sudah dikerjakan ayahnya. I Tawarikh pasal 22-29 menjelaskan persiapan pembangunan yang sudah Daud rancangkan dengan detail supaya mempermudah Salomo nantinya. Bahkan Daud juga sudah mempersiapkan para pelayan tuhan yang akan melayani dirumah Tuhan nantinya (I Tawarikh pasal 6).

Hiram yang adalah sahabat Daud barangkali melihat persiapan-persiapan yang dilakukan Daud untuk dikerjakan oleh Salomo. Sebab itu, ketika Salomo datang kepadanya dan menyampaikan niat membangun Bait Allah, respon Hiram tidak hanya senang bahkan ia juga memuji Tuhan (I Rja. 5:7) atas kebijaksanaan yang Tuhan anugerahkan untuk Salomo.

Relasi bilateral kembali terjalin antara Tirus dan Israel, Salomo meminta bantuan Hiram untuk menyediakan beberapa bahan pembangunan dan tenaga kerja berjumlah besar untuk proyek besar tersebut, dengan catatan bayaran setimpal yaitu Salomo harus menyediakan makanan bagi seisi istana Hiram. Alkitab mencatat dibagian bacaan : Hiram memenuhi kebutuhan bahan yaitu “kayu aras, kayu sanobar dan tenaga kerja untuk Salomo (ay.10). Lalu Salomo menyanggupi dengan bayaran persediaan makanan, yaitu “sejumlah besar gandum, jelai, anggur dan minyak ditiap tahunnya sampai kebutuhan kayu dan tenaga kerja selesai”(ay.11).

Perhatikan bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bait suci :
Pertama, kayu aras = tumbuhan ini berasal dari pegunungan Himalaya sampai Mediterania. Pohon aras tumbuh mencapai ketinggian 60 meter, dengan ciri-ciri bentuk daun meruncing seperti jarum dan berwarna hijau sepanjang tahun. Beberapa keunikan khusus pohon ini diantaranya mampu bertahan di cuaca dingin dan panas, kayu aras mengandung getah yang berguna menangkal serangan ngengat/serangga, dapat menyerap kelembaban dan bau sehingga kayu aras terkenal digunakan sebagai bahan baku kayu untuk pembuatan lemari pakaian dan sepatu.   

Kedua, kayu sanobar = termasuk bagian keluarga pohon pinus, biasa disebut pohon pinus alepo. Pinus alepo hampir sebesar pohon aras yang tumbuh di pegunungan Libanon, bedanya pinus alpeo biasa terdapat di Palestina (Hosea 14:9). Pinus alpeo memiliki jenis kulit kayu yang licin, tumbuh mencapai 8 meter dan mengeluarkan buah berbentuk kerucut yang panjangnya 13 – 15cm. Beberapa kegunaan pinus alpeo/kayu sanobar adalah dipakai untuk pembuatan alat musik, lantai rumah, dek dan lantai kapal.

Persediaan bahan bangunan disiapkan melalui bantuan relasi. Hubungan baik yang Daud jalin dengan Hiram menolong Salomo soal pembangunan. Benar, Hiram menjalin relasi karena didasari kebutuhan dagang, namun Tuhan lebih tahu potensi bantuan Hiram untuk melancarkan pembangunan Bait Suci oleh Salomo. Tuhan berkenan pada hubungan yang baik, sekalipun Hiram bukan bagian Israel tapi kerjasamanya dimasa lalu bersama Daud berakhir pada berkenannya Allah untuk melibatkan Hiram diproyek pembangunan Bait Suci. Bagian bacaan saat ini tidak mencatat kendala pada proses kerjasama Salomo dan Hiram, semuanya di atur oleh Tuhan berdasar pada ikatan damai sejahtera melalui hikmat Tuhan atas Salomo.
    
C.    RELEVANSI
Beberapa pokok perenungan orang percaya:
1.      Tuhan berkenan pada relasi yang baik. Artinya adalah kewajiban bagi setiap orang percaya untuk menjalin hubungan baik antar sesama, terlebih saudara seiman.
2.      Lingkungan acapkali membatasi terciptannya relasi, beberapa perbedaan turut menjadi halangan. Lalu apakah tindakan mengurung diri/membatasi diri tepat dipilih? Tentu tidak. Harusnya orang percaya juga berelasi dengan penolakan bukannya menghindari penolakan. Tuhan Yesus hadir pertama kali, juga diawali dengan penolakan, tapi apakah Allah berhenti. Pekerjaan-Nya tetap harus dilaksanakan untuk penebusan dosa manusia, Ia hadir menaklukkan penolakkan, dan merangkul yang memberontak. Jadi, penolakkan harusnya bukan hal baru bagi orang percaya. Apapun kondisinya damai harus diusahakan, relasi sosial harus dikerjakan, sebab itu penting bertindak seperti Salomo yaitu memohon hikmat Tuhan supaya setiap kaki melangkah, damai Kristus mengawali dan menyertai.


Silahkan dikembangkan sesuai kebutuhan pelkat PKP…..






No comments:

Post a Comment