Saturday, April 30, 2011

MATERI KHOTBAH PKB 02 MEI 2011

MATERI KHOTBAH PKB 02 MEI 2011
BILANGAN 9:9-14

Persatuan Kaum Bapak yang dikasihi Tuhan…
Sehubungan dengan suatu peraturan dan ketentuan, beberapa orang seringkali “memplesetkan” dengan suatu ungkapan: “Peraturan dibuat untuk dilanggar”. Artinya zaman sekarang banyak orang cederung untuk tidak patuh dan taat lagi pada aturan yang dibuat. Dampaknya dapat ditebak, yakni disiplin dan etos kerja bahkan etika moral kehidupan menjadi merosot pada nilai yang memalukan. Sebut saja misalnya beberapa kejadian menarik di negeri ini, baik korupsi, anggota dewan yang amoral atau pun berbagai bentuk porno-aksi dan porno-grafi yang kian marak.

Apa jadinya jika kehidupan ini tanpa aturan atau berlimpah aturan namun tokh juga dilanggar? Bacaan kita hari ini yakni mulai hari minggu juga berbicara tentang aturan dan ketentuan yang dibuat TUHAN Allah Israel bagi umatNya yang baru saja memasuki usia 2 tahun pengembaraan di Mesir. Tujuan dari aturan2 tersebut, termasuk aturan paskah dalam bacaan kita adalah supaya umat memiliki tata-krama dalam menjalankan kehidupan keagamaannya.

Ada beberapa hal penting dari aturan paskah Yahudi ini yang diatur oleh TUHAN Allah Israel bagi umatNya, yang dapat kita lihat mulai ayat 1 sampai 14 di kitab Bilangan pasal 9 ini. Beberapa hal dimaksud adalah sebagai berikut:
1.       Peraturan ini dibuat TUHAN dengan amat tegas. Pada ayat 2 disebutkan bahwa mereka HARUS merayakan Paskah. Kata HARUS di sini menunjuk pada kewajiban yang tidak bisa di tawar atau dibantah. Bahkan dalam ayat 13 bacaan kita ditegaskan dengan: jika mereka tidak melaksanakannya maka mereka akan menanggung dosanya itu dengan hukuman dileyapkan dari bangsa Israel. Dengan demikian kita melihat bahwa dari pihak TUHAN, peraturan itu tidak dibuat dengan sembarangan. Peraturan harus dijalankan untuk mencapai tujuan yakni agar mereka dan turunan mereka dapat mengingat kemurahan TUHAN dan menyatakan syukur atas pemeliharaanNya.

2.       Peraturan tentang paskah ini dibuat sangat spesifik. Mulai dengan kapan itu dilaksanakan, yakni pada tiap bulan pertama hari ke-14 (bd.ay.5); bagaimana cara merayakannya, yakni dengan memakan roti tidak beragi dan sayur pahit (bd. Ay.11); dan bagaimana cara menyembeli domba paskah, yakni tidak mematahkan satupun tulang dari korban paskah tersebut (bd. Ay.12). Hal ini menunjukkan bahwa dari pihak TUHAN, umat Israel dikehendaki untuk melakukan semua peraturan itu secara mendetail. Adalah percuma untuk melaksanakan aturan tertentu jika beberapa butir aturan diabaikan. Dengan kata lain, umat Israel diminta ketika melaksanakan ketetapan aturan tersebut, terlebih dahulu mereka harus mengenal, memahami dan mengerti benar setiap detail dari peraturan itu. Umat Israel diajak untuk tidak “hantam kromo”  dalam melaksanakan peraturan dan ketetapan yang dibut oleh TUHAN, Allah mereka.

3.       Hal menarik muncul pada bacaan kita di ayat 9-12. Bagaimana dengan mereka yang tidak bisa melaksanakan Perayaan Paskah karena alasan tertentu termasuk najis karena mayat atau sedang dalam perjalanan, padahal perintah dan aturan ini wajib? Inilah yang menarik dan betapa adil dan bijaksana TUHAN, Allah Israel itu. Peraturan Paskah dibuat untuk satu Tujuan yakni bahwa Umat mensyukuri pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir dan supaya seluruh turun-temurun Israel mengenal siapa TUHAN, Allah mereka. Itulah tujuan dari Peraturan Paskah itu.

Namun, karena ada yang tidak bisa melakukannya karena kondisi tertentu, TUHAN sangat bijak dan tidak terlalu kaku sehingga Ia tidak langsung memvonis orang itu tidak TAU ATURAN atau menghukumNya. Namun peraturan itu dapat dibijaki dengan memeberikan pengecualian pada kondisi tertentu. Memang peraturan itu wajib untuk dilakukan, tapi tidak berarti tidak bisa dibijaki. Hal ini terbukti pada ayat 9-12 bacaan kita, bahwa mereka yang tidak bisa laksanakan Perayaan Paskah karena kondisi tertentu (najis, dalam perjalanan) maka mereka dapat melakukannya pada bulan kedua atau sebulan sesudah perayaan Paskah. Hal ini menunjukkan bahwa Peraturan apapun yang dibuat, termasuk juga Peraturan yang di firmankan TUHAN di tetapkan untuk mengantar siapapun mencapai TUJUAN. Artinya, maksud dari peraturan dibuat untuk mencapai Tujuan, sehingga dalam pelaksanaannya jika ada kondisi tertentu peraturan tersebut bisa dibijaki atau ditinjau ulang demi pencapaian tujuan. Namun kadang yang terjadi, orang sangat kaku dengan peraturan sehingga yang terjadi adalah bahwa Peraturan dibuat bukan lagi untuk mencapai tujuan, malah justru PERATURANLAH YANG MENJADI TUJUAN utama. Tidak demikian dengan TUHAN, Allah Israel. Akhirnya seluruh lapisan masyarakat termasuk orang asing dapat menikmati hasil dari tujuan peraturan itu.

Persatuan Kaum Bapak yang dikasihi Tuhan…
Dari uraian Firman Tuhan ini ada beberapa hal yang dapat kita terapkan dalam hidup beriman kita, termasuk sebagai kepala keluarga, yakni:

1.       Merayakan Paskah seperti yang sudah kita lakukan adalah suatu perintah dan ketetapan TUHAN, Allah kepada umatNya dan bukan hanya buatan institusi manusia atau gereja sekalipun. Karena itu harus dilakukan oleh orang percaya. Bedanya adalah bahwa dalam Perjanjian Lama perayaan Paskah dilakukan dalam rangka memperingati dan mensyukuri perbuatan TUHAN, Allah Israel bagi umatNya yang membebaskan mereka dari Mesir tempat perbudakan. Namun bagi kita umat Kristen, sesuai dengan Perjanjian Baru, perayaan Paskah mendapat makna baru yakni suatu perayaan dalam rangka memperingati dan mensyukuri perbuatan TUHAN bagi dunia yang percaya kepadaNya dari perbudakan dan penindasan dosa.

2.       Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar, melainkan untuk dilaksanakan. Hal ini terlebih berlaku untuk Firman dan ketetapan dari TUHAN. Untuk mencapai keselamatan kekal, Bapa kita di Sorga telah membuat aturan dan ketetapan. Semua aturan dibuat dan Firman itu selalu sangat detail dan sistematis sebagaimana aturan tentang Paskah yang kita baca tadi. Dengan demikian, kita hanya mungkin dapat melaksanakan seluruh aturan dan ketetapan itu dengan tepat dan benar jika sebelumnya kita sudah mempelajari secara detail, mengerti dan memahami aturan tersebut.

Dimanakah seluruh aturan dan ketetapan itu dinyatakan? Jawabnya, semua ada dalam Alkitab. Maka jika kita ingin memperoleh keselamatan, kita harus melakukan segala aturan dan ketetapan itu; agar dapat melakukan ketetapan itu, kita harus mengenal dan memahaminya; untuk dapat mengenal dan memahami kita harus SELALU MEMBACA ALKITAB yang berisi aturan dan ketetapan tersebut. Sayangnya banyak orang Kristen, justru jarang membaca Alkitab. Bagaimana dengan saya dan saudara?

3.       Sebagaimana perayaan paskah harus dilakukan umat dari generasi ke generasi melalui pengajaran dalam keluarga, maka demikian juga dengan kita ketika memahami paskah sebagai karya keselamatan. Sebagai kepala keluarga kita perlu mengajarkan seluruh ajaran keselamatan itu kepada anak2 turun temurun kita. Supaya mereka juga dapat mengetahui ajaran keselamatan itu dan akhirnya mengenal Juruselamat kita yakni Tuhan Yesus Kristus.
4.       Dalam hidup ini seringkali juga kita membuat suatu peraturan tertentu. Mari belajar apada Firman Tuhan hari ini. Bahwa peraturan paskah dibuat untuk tujuan suapaya umat memperingati dan mensyukuri perbuatan TUHAN yang ajaib dan pembebas itu. Jadi peraturan dibuat untuk mencapai tujuan. Namun perhatikanlah, sebagaimana TUHAN begitu bijak terhadap aturan yang DIA buat sendiri dengan menyesuaikan segala kondisi yang ada, maka demikian juga dengan kita.

JANGAN TERLALU KAKU DENGAN ATURAN! Jika ada kondisi tertentu, kita dapat melonggarkan aturan tersebut dengan suatu kebijakan demi mencapai tujuan, tapi tentunya dengan cara dan ketentuan yang benar. Aturan dibuat untuk mencapai tujuan, dan bukan tanpa sadar akhirnya aturanlah yang menjadi tujuan. Segala sesuatu harus aturan yang utama, dan bukan tujuan yang diperhatikan. Demikian juga dengan praktek bergereja. Kadangkala tanpa sadar aturan sudah menjadi tuhan-tuhan kecil dalam hidup bergereja dan bukan tujuan utama yakni supaya TUHAN dimuliakan. Mari kesadaran ini kita mulai ditingkat PKB agar dalam rumah tangga, gereja dan masyarakat kita dapat menjadi alat TUHAN untuk mencapai TUJUANNYA yang mulia. Amin