AMSAL 13:16-19
16 Orang cerdik
bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan. 17
Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia
mendatangkan kesembuhan.
18 Kemiskinan dan cemooh
menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia
dihormati. 19
Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah
kekejian bagi orang bebal.
Bapak-bapak Kekasih
Kristus
Pada umumnya, orang berusaha mencari cara untuk mengembangkan pola
kehidupan, usaha, ataupun karir; sehingga muncul berbagai teori yang berkaitan
dengan eksplorasi kemampuan diri sebagai sumber kesuksesan. Misalnya, ada teori
yang menjelaskan bahwa intelektual seseorang merupakan kunci keberhasilan
hidupnya. Namun, terdapat pula teori yang menyanggah dan mengajarkan bahwa
intelektual saja tidaklah cukup, perlu pengelolaan emosi, agar seseorang
mencapai sebuah kesuksesan. Akhirnya, muncul teori lain yang berpendapat bahwa
keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi
masalah dan kekuatan spiritualitasnya.
Dari perspektif Alkitab, semua teori tersebut bukanlah hal baru, sebab
Salomo telah banyak berbicara tentang pengetahuan atau intelektualitas,
kemampuan mengelola emosi atau permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan
hikmat seseorang, yang harus dimulai dari kehidupan yang takut akan Allah.
Kitab Amsal merupakan kitab yang dapat memberikan pencerahan bagi orang
percaya dalam memahami kehidupan yang berhasil dari perspektif Allah, sehingga
orang percaya dapat mengembangkan dirinya sesuai natur yang telah Allah
berikan. Karena itu, pembukaan kitab Amsal memaparkan berbagai kegunaan kitab
ini dalam kehidupan kita. Pelajari kitab Amsal dan mulailah hidup takut akan
Allah, sehingga intelektual kita akan diisi dengan pengetahuan darinya; hati
kita akan dituntun olehnya, dan kita juga akan bertumbuh dalam spiritualitas
yang benar di hadapan-Nya.
Bapak-bapak Kekasih
Kristus
Pasal 13 kitab Amsal ini merupakan bagian dari kumpulan dari amsl-amsal
Salomo yang mulai dihimpun dari pasal 10 hingga pasal 24 kitab amsal.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Salomo memberikan beberapa strategi
kehidupan untuk mencapai kesuksesan hidup sesuai arah dan jalan yag ditentukan
Tuhan, yakni lewat hikmat yang berasal dari Allah. Pada ayat 16-19, ada
beberapa pokok penting pengajaran Salomo yang patut kita perhatikan untuk
beroleh kesuksesan hidup di dalam Tuhan, yakni:
1. Kesuksesan hidup memang adalah anugerah Tuhan, namun
manusia juga harus dan wajib untuk mengusahakannya. Salah satunya lewat
pengetahuan dan kecerdikan akal pudi (ay.16). Salah satu sumber dari kegagalan
adalah kebodohan. Itulah sebabnya Salomo menyebut tentang betapa pentingnya
memperoleh pengetahuan.
Pada bagian ini Salomo ingin menekankan
soal bagaimana pentingnya pengetahuan itu dimiliki oleh setiap orang untuk
memperoleh kesusksesan hidup. Pengetahuan yang dimaksud bukan soal setinggi apa
seseorang mengenyam tingkat pendidikan, namun bagaimana seseorang terbuka
terhadap pengetahuan. Itulah sebabnya pada ay. 16 bacaan kita, Salomo menyebut
soal orang bebal yang membeberkan kebodohannya. Bebal bearti bukan tidak mampu
bersekolah tinggi, namun orang bebeal adalah orang yang menolak bimbingan dan arahan
sebagai pengetahuan yang diberikan kepadanya.
Memandang diri lebih pinter dan menolak
pengetahuan dari orang lalin menggiring orang bebal mempermalukan diri sendiri
dan membeberkan kebodohannya. Orang bebal adalah orang yang tidak dapat ditegur
dan dinasehati seakan mengangap diri lebih pnter dan benar dari orang lain.
Disinilah, menurut Salomo awal kehancuran menunju masa depan.
2. Pada ayat 18 bacaan kita, Salomo melanjutkan dampak dari
orang bebal yang tidak mau menerima pengetahuan dan teguran dari orang lain. Bukan
saja orang itu kelihatan bodoh, namun mereka justru kemudian menjadi miskin dan
melarat alias tidak memperoleh keberhasilan hidup. Mengapa demikian? Sebab kesuksesan hidup
terjadi dalam proses pembelajaran. Orang bijak justru belajar dari pengalaman
dan kegagalan serta dari kesuksesan orang lain. Jika orang bebal menutup diri
dari teguran orang lain dan pengalaman orang lain, maka sudah pasti ia tidak
mungkin mengalami kesuksesan. Bahkan sebaliknya menjadi cemoohan orang yang
kemudian kegagalan itu menjadi sebab orang bebal ditimpa kemiskinan.
3. Hal menarik juga disampaikan oleh Salomo dalam ayat 19
bacaan kita mengenai ciri orang bebal sehingga mereka selalu gagal dalam hidup.
Salomo menyebut bahwa sulit bagi orang bebal untuk berubah. Karakter dan gaya
hidup mereka adalah melakukan kejahatan.
Sehingga bagi orang bebal, adalah kekejian jika melakukan kebenaran atau
menghindari kejahatan. Mereka justru harus dan sengaja berbuat kejahatan. Aneh
bagi orang bebal untuk berbuat baik.
Pada bagian ini Salomo menekankan soal kekerasan
hati dan karakter kaku yang dimiliki orang bebal yakni tidak mau diubah dan
tidak bersedia berubah kearah yang baik dan benar. Inilah faktor utama
seseorang gagal dalam hidup maupun gagal dalam prilaku iman.
Bapak-bapak Kekasih
Kristus
Salomo sengaja menuliskan alasan kegagalan orang bebal untuk kita
pelajari agar kita tidak hidup dengan gaya hidup yang keliru itu. Jika orang
bebal tidak dapat ditegur, tidak dapat dinasehati, tidak dapat taat pada aturan
yang ditetapkan, maka sebagai orang percaya kita diajak menjadi pribadi yang
berlawanan dengan karakter hidup orang bebal. Sebagai orang percaya kita harus
bersedia ditegur, bersedia belajar dari orang lain, bersedia pula teristimewa
belajar dari Tuhan. Orang bebal akan sangat menolak didikan dan ajaran Tuhan.
Itu berarti pula bahwa mereka pasti menolak taat pada perintah Tuhan.
Kemurahan
Tuhan akan selalu turun kepada orang-orang yang mengasihiNya dan taat mengikuti
perintahNya. Orang bebal lebih memilih menolak teguran dan juga didikan orang
lain termasuk didikan Firman Tuhan. Karena itu kita harus jadi pribadi yang
patuh pada didikan dan ajaran Tuhan lewat kesediaan takut akan Tuhan untuk
melakukan segala perintahnya. Dengan demikian sikap takut akan Tuhan pun akan
mendatangkan berbagai berkat dan kesuksesan kehidupan. Sepanjang kitab Amsal
kita bisa mendapatkan berbagai bentuk kemurahan Tuhan yang dicurahkan kepada
siapapun yang menerapkannya. Lihatlah beberapa diantaranya:
-
Memperpanjang
umur "Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi
tahun-tahun orang fasik diperpendek." (Amsal
10:27)
-
Ketentraman
dan perlindungan "Dalam takut akan TUHAN ada
ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya." (Amsal
14:26)
-
Terhindar
dari jerat maut "Takut akan TUHAN adalah sumber
kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut." (Amsal
14:27)
-
Membuat
kita mampu menjauhi kejahatan "Dengan kasih
dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi
kejahatan." (Amsal 16:6)
-
Janji
akan kekayaan, kehormatan dan kehidupan "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan,
kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4)
Bapak-bapak Kekasih
Kristus
Salomo juga menekankan tentang betapa pentingnya pengetahuan dan
menerima didikan itu untuk mencapai kesuksesan hidup. Pengetahuan dan didikan
itu terdiri dari dua jenis menurut sumbernya, yakni pengetahuan
formal lewat bangku pendidikan dan tingkatan
pendidikan; kedua pengetahuan informal lewat belajar dari pengalaman orang lain; teguran orang lain dan
nasehat orang lain termasuk didalamnya Nasehat Tuhan melalui FirmanNya.
Sebagai orang tua pemahaman ini sangat penting untuk diterapkan dalam
kehidupan keluarga kita masing-masing, khususnya menyangkut masa depan
anak-anak. Sebagai orang tua, kitawa wajib melakukan usaha apapun untuk dapat
menfasilitasi pendidikan anak-anak ketingkat yang lebih baik dalam pendidikan
Formal. Kita perlu memberikan dukungan dan pengertian bahkan pendampingan
ketika anak-anak kita sedang berusaha memperoleh pengetahuan Formal.
Namun, pengetahuan formal tidaklah cukup. Merka perlu dibimbing lewat
teguran dan nasehat berdasarkan pengelaman hidup yang kita alami sebagai orang
tua ditengah kehidupan ini. Kita wajib memberikan nasehat dan petuah tentang
bagaimana kehidupan ini dijalani dengan benar supaya sejak dini mereka terarah
pada pembentukan karakter yang baik. Perlu bagi kita menanamkan pengetahuan
informal berupa ajaran moral dan iman yang mengasihi sesama dan takut akan
Tuhan. Dengan demikian, sudah pasti anak-anak kita terhindar dari kebribadian
hidup yang buruk yakni hidup orang bebal sebagaimana yang disampaikan Salomo.
Amin.