Saturday, April 26, 2025

GALATIA 2:15-21

GALATIA 2:15-21
BAHAN KHOTBAH IBADAH HARI MINGGU
27 APRIL 2025

 

PENDAHULUAN

Jika kita membaca surat Paulus kepada jumat Galatia ini kita menemukan paling tidak ada tiga hal penting yang disampaikan dalam surat ini, yakni:

1.       Pembelaan Paulus tentang dirinya dan keabsahan kerasulannya pada Pasal 1-2.

2.     Pengajaran Paulus tentang iman pada Yesus Kristus dan Hukum Taurat untuk menghalau ajaran sesat mengenai keselamatan bahwa orang tidak dapat dibenarkan kalau tidak mengerjakan Hukum Taurat (pasal 3 s/d pasl 5).

3.       Hidup praktis sebagai orang Kristen yakni saling menolong dan saling membantu (pasal 6)

 

Bacaan kita saat ini adalah tentang keyakinan iman Paulus yang ia jelaskan kepada jemaat Kristen di Galatia khususnya bagaimanakah menentang ajaran Palsu tentang Taurat sebagai syarat keselamatan.

 


TELAAH PERIKOP

1.       Paulus tahu bahwa orang-orang Yahudi merasa paling benar dibanding orang-orang non Yahudi. Bagi orang Yahudi mereka adalah kelompok bersunat dan merekalah yang memiliki keselamatan dibanding mereka yang tidak bersunat. Itulah sebabnya Paulus menyebut identitasnya bahwa ia adalah seorang yang lahir dari keturunan yahudi, ia seorang yahudi asli ia bukan dari bangsa lain yang tergolong orang berdosa (ay.15). Dengan membuat pernyataan ini Paulus mau mengajak jemat kristen Galatia untuk melihat dirinya sebagai seorang Yahudi dan dia tidak membanggakan identitas itu.

 

2.       Mengapa Paulus yang seorang yahudi tidak membanggakan identitas tersebut? Pada ayat 16 kita menemukan bahwa jika orang Yahudi bangga melakukan Hukum Taurat sebagai syarat keselamatan, Paulus mengatakan tidak ada seorang pun yang mampu melakukan seluruh ketentuan Hukum Taurat. Karena tidak seorang pun mampu melakukan seluruh ketentuan hukum torat itu berarti tidak ada seorangpun yang dapat dibenarkan dan diselamatkan. Sebabnya paulus mengatakan, “sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan” karena melakukan Hukum Taurat. Bagi Paulus tidak dapat dibanggakan jika menjadi orang Yahudi hanya berupaya melakukan Hukum Taurat untuk diselamatkan.

 

3.       Lalu bagaimana supaya dapat diselamatkan? Paulus menekankan dengan tegas bahwa keselamatan itu hanya terjadi apabila orang dibenarkan dalam Kristus. Pemahaman tentang dibenarkan oleh iman di dalam Yesus Kristus ditegaskan Paulus dalam Roma 5:1,2. Pada bagian tersebut Paulus menyebut hal penting ini:

 

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman ke dalam anugerah ini.”

 

Maka hal penting tentang keselamatan bukanlah mengerjakan Hukum Taurat melainkan keselamatan itu adalah Anugerah Allah. Anugerah yang dimaksud adalah manusia yang berdosa diperdamaikan dengan Allah. Perdamaian dengan Allah hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus. Di siapapun tidak mungkin diselamatkan tanpa beriman kepada Yesus Kristus. Jika seorang telah beriman pada Yesus Kristus maka hubungannya dengan Allah diperdamaikan atau ia dibenarkan. Ketika ia dibenarkan, itu bukan upayanya sendiri melainkan pemberian atau Anugerah Allah.

 

Dengan kata lain Paulus mau menyatakan bahwa keselamatan itu atau menjadi orang yangdibenarkan itu bukan karena perbuatan melakukan Hukum Taurat, tetapi dibenarkan itu murni Anugerah Allah melalui iman pada Yesus Kristus.

 

4.       Setiap orang yang diselamatkan melalui Anugerah Allah di dalam iman kepada Yesus Kristus harus menampakkan diri sebagai orang yang telah diselamatkan. Bukti bahwa orang itu telah diselamatkan maka gaya hidupnya adalah, kata Paulus “aku hidup untuk Allah” (ay.19).

 

Hidup untuk Allah yang dimaksud oleh Paulus dijelaskan pada ayat 20. Paulus menyebut bahwa dia hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan hidupnya untuk Kristus yang hidup di dalam dirinya. Maksud Paulus adalah ketika ia menjalani hidup sebagai orang yang telah dibenarkan dalam Kristus, ia harus menyadari bahwa ada Kristus yang telah hidup di dalam dirinya. Maka Paulus harus menampakkan Kristus di dalam hidupnya sebagai orang yang telah diselamatkan.

 

RELEVANSI DAN APLIKASI

1.       Setiap kita harus menyadari sebagai orang percaya bahwa kita diselamatkan bukan karena perbuatan benar kita. sebab tidak ada seorangpun yang benar di kolong langit ini (lih Roma 3:10-12). Di hadapan Tuhan kita adalah makhluk berdosa. Kita tidak mungkin menyelamatkan diri kita dengan berbagai upaya sendiri yang kita lakukan. Kita membutuhkan Tuhan untuk membenarkan kita yang berdosa ini. Itulah yang disebut dengan anugerah.

 

Bayangkanlah ada orang yang divonis mati oleh karena kesalahannya. Lalu tiba-tiba, hakim membuat pernyataan menarik: “dia tidak bersalah hukumannya dihapus”. Itulah yang terjadi pada kita orang berdosa yang dibenarkan dan beroleh keselamatan ketika sang maha benar membenarkan kita. Kita yang berdosa ini diselamatkan melalui penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang menyerahkan diri-Nya untuk kita (ay 20b).

 

Peristiwa ini yaitu penebusan oleh Yesus Kristus sehingga kita dibenarkan adalah anugerah. Ini gratis!!! Tetapi walaupun gratis harganya sangat mahal yaitu harga sang Putra Allah yang tergantung di kayu salib. Maka seharusnya kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan Kristus itu dan menolak anugerah besar tersebut (ay.21). Siapapun kita yang masih senang hidup dalam dosa; siapapun kita yang masih gemar untuk merusak hidup kita yang telah dibenarkan, maka kita terkategori sebagai orang-orang yang menolak anugerah.

 

2.       Perhatikanlah pernyataan Paulus pada ayat 20a: “..., tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”. Pernyataan ini menjadi sangat penting bagi kita yang telah diselamatkan yaitu dalam hidup kita ada Kristus yang hidup. Ini berarti hidup kita bukan hanya untuk diri kita, tetapi hidup kita harusnya untuk Allah. Apapun yang kita kerjakan; apapun yang kita katakan, tujuan akhirnya adalah harus untuk Allah. Tuhan, Allah kita harus dimuliakan melalui hidup kita, sebab hidup ini adalah untuk allah karena Kristus sedang hidup di dalam kita. Perilaku kita berubah; cara pandang kita berubah; kita mengerjakan hidup ini selalu menampilkan Kristus yang hidup di dalam kita.

 

Apabila kita bekerja atau berucap kepada orang lain; atau cara kita bergaul dengan sesama, maka orang lain harus melihat Kristus yang hidup di dalam kita melalui tutur kata dan perbuatan kita. Kita harus menjadi orang yang berbeda; orang yang telah diselamatkan orang yang telah dibenarkan. Menjadi seorang kristen adalah pribadi yang menjaga perilaku kehidupan, supaya setiap orang yang berjumpa dengan kita, mereka akan berjumpa dengan Kristus yang hidup di dalam kita.

 

Roh Kudus menolong kita untuk belajar menghargai pengorbanan Kristus yang telah menyelamatkan dan membenarkan kita di hadapan Allah. Jangan lagi hidup dalam dosa, sebab kita telah menerima anugerah keselamatan. Jangan sia-siakanpengorbanan Kristus melalui perbuatan dosa yang terulang.

 

Selanjutnya, mari kita tunjukkan kepada orang lain, bahwa kita sudah dibenarkan dengan cara hidup kita menampilkan gaya hidup yang baru. Apakah itu? Tampilkanlahh Kristus yang ada dalam diri kita melalui tutur kata dan perbuatan kita yang mencerminkan Kristus. Kiranya siapapun yang berjumpa dengan bapak ibu dan saya, dapat melihat Kristus di dalam diri kita. Tuhan berkati saudara. Amin.

GALATIA 2:15-21

GALATIA 2:15-21 BAHAN KHOTBAH IBADAH HARI MINGGU 27 APRIL 2025   PENDAHULUAN Jika kita membaca surat Paulus kepada jumat Galatia i...