TITUS 3:8-11
PENGANTAR
Titus adalah seorang pelayan yang
dikader oleh Rasul Paulus. Ada banyak kondisi sulit yang dihadapi Titus di
Kreta tempat ia melayani. Salah satunya adalah munculnya berbagai ajaran sesat
sehingga menjadi perdebatan dalam jemaat. Ada beberapa saran Paulus terhadap
kondisi ini yang harus segera dilakukan dan diajarkan Titus kepada jemaatnya
yang tertuang dalam suratnya kepada Titus
TELAAH PERIKOP
Paulus
menganjurkan kepada Titus untuk memperhatikan beberapa hal penting ketika
menghadapi kondisi di Kreta, yakni:
1. Lakukanlah Pekerjaan Baik (ay.8)
Umat Kristen di Kreta sering diperlakukan kurang baik
oleh Pemerintah yang berlaku tidak adil serta pula orang banyak sekitar yang
mencemooh iman mereka dan meremehkan mereka di depan umum. Apalagi banyak
ajaran sesat yang berusaha untuk menganggu keutuhan jemaat. Paulus menasehati
bahwa mereka harus tetap berbuat baik kepada semua orang termasuk kepada yang
menjahati mereka sekalipun.
Paulus menekankan bahwa semua perbuatan baik yang
dilakukan oleh orang percaya dengan cara tunduk kepada pemerintah ataupun
berbuat baik kepada semua orang bukanlah pertama-tama dilakukan atas motivasi
demi menyenangkan pemerintah atau sesama manusia, namun sebagai wujud hidup orang
percaya yang telah diselamatkan oleh anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus
Kristus.
Perbuatan baik kepada pemerintah dan sesama haruslah
dipahami bukan sebagai syarat untuk dapat diselamatkan. Sebab umat percaya
tidak diselamatkan karena perbuatan baik kita (ay.4) namun justru karena
anugerah Allah. Karena itu motivasi yang tepat untuk tunduk pada para penguasa
dan sesama harus dilakukan sebagai tanda syukur atas kemurahan Allah.
2. Hindari Pertengkaran (ay.9-11)
Biasanya pertengkaran hanya mungkin terjadi jika
melibatkan minimal dua orang atau dua kelompok. Pertengkaran muncul akibat
hadirnya aksi yang berlebihan yang dibarengi dengan reaksi yang tidak kalah
berlebihan pula. Hal inilah yang dimaksud Paulus dalam ayat 9-10 bacaan kita.
Adalah lebih bijak menurut Paulus untuk menghindari pertengkaran dari pada
berusaha masuk dan terjun dalam arena pertengkaran tersebut.
Titus dimintakan untuk berani tampil beda dan lebih
banyak untuk mengalah. Sebab seorang hamba Tuhan sangat disayangkan jika
terlibat dalam pertengkaran dan menghamburkan emosi yang sia-sia itu. Kunci
untuk terhindar dari pertengkaran adalah dengan berusaha tetap ramah kepada
siapaun termasuk orang yang memusuhinya; dan sabar menghadapi setiap cercaan
tersebut. Itulah sebabnya dalam ayat 10 Paulus mengajak Titus untuk
meninggalkan si penyesat itu (bidat) supaya tidak lagi ada perdebatan yang
membawa perselisihan. Selanjutnya biarlah Tuhan sendiri yang akan berurusan
dengan orang itu karena dosanya (ay.11
APLIKASI DAN RELEVANSI
Kekristenan bukan hanya sebuah ajaran ketuhanan
(teologi). Kekristenan adalah sebuah nilai hidup yang harus diterapkan
dalam kehidupan nyata, di tengah masyarakat. Dari surat Paulus ini kita
dapat belajar bagaimana seharusnya orang-orang Kristen bersikap ketika harus
hidup sebagai kelompok minoritas, di sebuah masyarakat dan pemerintahan yang
tidak mengenal nilai-nilai kekristenan. Paulus menasihati orang-orang
Kristen di pulau Kreta agar mereka tunduk dan taat kepada pemerintah.
Sikap yang serupa juga harus ditunjukkan terhadap masyarakat, yaitu sikap
bersahabat dan anti-kekerasan.
Mudahkah bersikap demikian? Tentu tidak
mudah! Apalagi bila kita hidup di tengah pemerintah dan masyarakat yang
tidak bersahabat dengan kekristenan. Namun, orang-orang Kristen mempunyai
beberapa alasan (motivasi) yang jelas untuk bersikap demikian. Pertama,
kita harus ingat bahwa kita juga orang-orang berdosa (ay.3). Firman Tuhan
mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati, juga secara rohani. Bukankah
sikap arogan dan merasa diri paling suci (dan orang lain sesat) sering
digunakan sebagai alasan untuk memusuhi atau bahkan menganiaya orang
lain? Di Indonesia, kenyaatan semacam ini sangat memprihatinkan.
Kedua, kita harus senantiasa mengingat kasih dan kemurahan Allah yang telah
menyelamatkan kita. Jika kita ingat kasih dan kemurahan
Tuhan kepada kita, masih adakah alasan untuk menahan kasih dan kemurahan kita
kepada orang lain?
Selanjutnya kita diajarkan untuk menjauhkan diri dari
segala bentuk percekcokan dan perselisihan yang tidak menguntungkan. Entah itu
berhubungan dengan pelayanan ataupun hidup bermasyarakat. Lebih baik hidup
berdamai dengan semua orang, dan jika perlu tinggalkan orang-orang termasuk
tertangga sekalipun jika ia selalu mencari persoalan atau fitnah dan gosip yang
mendatangkan percekcokan. Amin