@Pdt Frans J Wantah Wrote on His FB Wall
Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antar negara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin.
Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki. Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, “Asyik sekali mengobrol denganmu...”
Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun. “Astaga, untung kau ketemu aku,” Wheeler menyombong. “Kalau kau menikah dengannya, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama.”
“Sayangku,” jawab istrinya, “Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau yang akan menjadi petugas pompa bensin.”
-------------------------
KEJADIAN 2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Bagaikan perjalanan kita membutuhkan tuntunan yang tepat mencapai tujuan. Tahukah saudara bahwa, Firman Tuhan adalah tuntunan perjalanan itu? Blog ini berisi beberapa renungan berdasarkan Firman Tuhan. Salam Kasih, Pendeta. I NYOMAN DJEPUN, M.Th
Thursday, November 22, 2012
Tuesday, November 20, 2012
BAHAN RENUNGAN SEKTOR 21 NOVEMBER 2012
ZAKHARIA 4:11-14
Pendahuluan
Penulis kitab ini adalah Zakharia. Sebutan "Zakharia" menunjuk kepada Zakharia
anak dari Berekhya dan cucu dari Ido (1:1.7). Nama "Zakharia" adalah
nama yang populer. Dalam Perjanjian Lama, ada sekitar 27-30 orang yang memakai
nama "Zakharia". Sebutan "Zakharia" berarti Allah
mengingat atau Allah telah mengingat. Nama "Zakharia" menjelaskan
bahwa Allah mengingat umat-Nya dan Ia mengingat (setia terhadap) janji-Nya
terhadap bangsa Israel. Mungkin nama ini mengungkapkan rasa syukur orang tua
Zakharia karena mereka dikaruniai anak laki-laki. Seperti Yeremia dan
Yehezkiel, Zakharia adalah seorang nabi sekaligus seorang imam (Nehemia 12:16). Ido
(kakek Nehemia) juga seorang imam (Nehemia 12:1,4). Zakharia
dilahirkan di Babel.
Saat orang
Yahudi kembali ke Palestina di bawah pimpinan Zerubabel dan Imam Besar Yosua,
dia ikut dengan kakeknya kembali ke Palestina. Bila yang dimaksud dengan
"orang muda" dalam Zakharia 2:4 adalah Zakharia, maka berarti bahwa
Zakharia dipanggil untuk bernubuat pada tahun 520/519 BC (sebelum Masehi), saat
usianya masih muda.
Telaah
Perikop
Terdapat
delapan penglihatan yang dialami oleh Zakharia mulai dari pasal 1-6 kitab ini.
Khusus pasal 4:1-14 adalah penglihatan kelima berupa Kandil Emas yang
berhiaskan dua pohon Zaitun. Ada tiga bagian dari perikop ini. Isi penglihatan
disampaikan dalam ay.1-3. Penjelasan pertama, mengenai
“semuanya”, terdapat dalam ay.4-7, dengan suatu komentar dalam aa.8-10.
Penjelasan kedua, tentang kedua pohon zaitun, terdapat dalam ay.11-14. Isi dari
penglihatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Penglihatannya terjadi dalam keadaan
yang mirip dengan tidur (ay.1). Yang dilihat Zakharia ialah sebuah kandil
dengan empat puluh sembilan suluh, tersusun di atas tujuh pelita dengan tujuh
corot masing-masing. Ketujuh pelita itu tersusun di atas tempat minyak, bahan
bakarnya. Minyaknya dari pohon zaitun, yang disimbolkan dengan ukiran di
sebelah kanan dan kiri.
2.
Zakharia langsung menanyakan arti dari penglihatan
itu (ay.4). Penjelasan yang berikut berbicara tentang Zerubabel. Kuasa yang
akan menjamin bahwa Zerubabel berhasil menyelesaikan pembangunan Bait Allah
ialah roh Allah, bukan kemampuan Zerubabel (ay.6). Pada ayat 7a hal itu
ditegaskan dengan suatu gambaran: gunung tidak mungkin diratakan oleh
Zerubabel, tetapi akan menjadi tanah rata oleh karena kuasa Allah itu.
Selanjutnya ayat 7b membayangkan sorak Israel ketika Bait Allah selesai lewat
dipancangkannya batu utama.
Batu
utama mungkin mirip fungsinya dengan baru peringatan pada gedung modern yang di
atasnya tertulis tanggal dan tokoh yang meresmikan gedung itu. Kalau begitu,
yang dinubuatkan dalam ay.7 itu adalah upacara peresmian Bait Allah. Pada zaman
itu batu utama sering dilapisi dengan permata dan/atau logam mulia seperti
emas.
Penglihatan
itu menyangkut batu utama yang melambangkan penyelesaian Bait Allah. Sama
seperti pelita bersumber pada minyak, terang yang dibawa oleh penyelesaian Bait
Allah akan bersumber pada roh Allah melalui Zerubabel.
3. Selanjutnya
kita menemukan dalam ayat 8-10 suatu komentar terhadap penglihatan itu.
Dijelaskan bahwa Zerubabel-lah yang akan menyelesaikan apa yang dulunya dia
mulai (ay.9a). Hal itu akan membuktikan bahwa malaikat yang berbicara dengan
Zerubabel memang adalah utusan Allah, sehingga Israel juga bisa percaya pada
nubuatannya (ay.9b). Sikap orang yang menjadi tawar hati atau putus asa karena
lamanya tidak ada perkembangan akan menemukan semangat baru (a.10a). Akhirnya,
ketujuh mata yang diukir pada batu utama itu (jika tafsiran tadi tepat)
menyimbolkan mata Tuhan (ay.10b). Tujuh adalah angka kelengkapan atau keseluruhan,
dan mata Tuhan yang disimbolkan dengan tujuh itu melihat seluruh bumi. Tidak
akan ada kejutan menggoyang rencana-Nya, Dia melihat semuanya.
4.
Pertanyaan untuk penjelasan kedua diulang dalam ay.12.
Cairan emas merujuk pada minyak zaitun, dan sepertinya ada sistem penyaluran
memakai pipa yang sekaligus merupakan bagian dari ukiran pohon zaitun itu,
bahasanya tidak terlalu jelas. Hal itu mengaitkan kedua pohon zaitun itu
sebagai penyambung pelita dengan minyak zaitun. Pada ay.14 bacaan kita
mengungkapkan maknanya: kedua pohon adalah Yosua dan Zerubabel, karena baik
imam maupun raja diurapi. Merekalah yang menjadi kunci sehingga kuasa roh Allah
akan menghasilkan pembangunan Bait Allah.
Aplikasi
dan Relevansi
Berdasarkan
kisah yang ada dalam bacaan kita ini, maka ada beberapa hal pokok yang dapat
kita relevansikan dalam hidup beriman kita, yakni:
1.
Zerubabel
adalah tokoh yang akan membangun Bait Allah hingga selesai. Ia mendapatkan
penguatan dalam aa.6-10, yaitu janji bahwa oleh kuasa roh Allah Zerubabel akan
menyelesaikan Bait Allah. Janji ini itu tentu mau menguatkan Zerubabel, dan
orang-orang Yehuda di bawah pimpinannya, untuk tetap bertekun dalam pembangunan
itu. Namun, tekanan dalam ay.6 mengingatkan mereka bahwa sumber sukses bukan di
dalam mereka melainkan oleh karena kuasa Allah.
Kitapun diingatkan bahwa
disaat Tuhan menjanjikan sesuatu ia tidak akan pernah ingkar janji. Zerubabel
wajib menjalankan tugas pembangunan itu dan Tuhan akan menyertainya. Masing2
kita memiliki tanggung-jawab untuk melaksanakan tugas dibidang masing-masing.
Apabila kita berhasil, itu harusnya dipahami sebagai anugerah Tuhan dan bukan
karena kita.
2. Mengapa inti itu disampaikan melalui
penglihatan yang kabur dan sulit ditafsir? Ay.5 & 13 memberi suatu
petunjuk, ketika malaikat bertanya tentang ketidaktahuan si nabi. Hal itu
menegaskan bahwa si nabi tidak sanggup menerobos ke dalam makna penglihatan itu
sendiri. Yang dibicarakan adalah rencana Allah, dan hanya Allah yang tahu dan dapat
memberitahunya.
Hal
ini memberi arti kepada kita bahwa tidak semua rencana Tuhan dapat kita selami
dengan mudah. Banyak hal yang masih menjadi rahasia bagi kita namun semua telah
sangat indah direncanakan TUHAN. Sebagaimana Zakharia membutuhkan malaikat
untuk jelaskan penglihatan itu, demikian juga kita membutuhkan Roh Kudus untuk
mengerti kehendak dan rencana Tuhan bagi kita. Amin
Friday, November 16, 2012
BAHAN RENUNGAN Minggu 18 NOVEMBER 2012
ZAKHARIA 1:7-17
Pendahuluan
Penulis
kitab ini adalah Zakharia. Sebutan "Zakharia" menunjuk kepada
Zakharia anak dari Berekhya dan cucu dari Ido (1:1.7). Nama
"Zakharia" adalah nama yang populer. Dalam Perjanjian Lama, ada
sekitar 27-30 orang yang memakai nama "Zakharia". Sebutan
"Zakharia" berarti Allah mengingat atau Allah
telah mengingat. Nama
"Zakharia" menjelaskan bahwa Allah mengingat umat-Nya dan Ia
mengingat (setia terhadap) janji-Nya terhadap bangsa Israel. Mungkin nama ini
mengungkapkan rasa syukur orang tua Zakharia karena mereka dikaruniai anak
laki-laki. Seperti Yeremia dan Yehezkiel, Zakharia adalah seorang nabi
sekaligus seorang imam (Nehemia 12:16). Ido
(kakek Nehemia) juga seorang imam (Nehemia 12:1,4). Zakharia
dilahirkan di Babel.
Saat orang Yahudi kembali ke Palestina di
bawah pimpinan Zerubabel dan Imam Besar Yosua, dia ikut dengan kakeknya kembali
ke Palestina. Bila yang dimaksud dengan "orang muda" dalam Zakharia 2:4 adalah Zakharia, maka berarti bahwa
Zakharia dipanggil untuk bernubuat pada tahun 520/519 BC (sebelum Masehi), saat
usianya masih muda.
Telaah Perikop
Pada tahun 519 bulan Syebat di hari kedua itu
yakni pada masa pemerintahan Raja Darius, Nabi Zakharia mendapatkan penglihatan
tentang sesuatu yang terjadi pada masa yang akan datang pada kehidupan umat
percaya. Isi penglihatan itu adalah sebagai berikut:
1.
Pada ayat 7-10, nabi Zakharia
melihat ada seorang penunggang kuda yakni malaikat TUHAN yang menggunakan kuda
merah. Dibelakang kuda merah itu ada juga malaikat2 pengintai yang mengunakan kuda-kuda
berwarna. merah, warna putih dan warna merah jambu. Dalam kitab2 eskatologis
seperti Daniel dan Wahyu, penyebutan warna tertentu memiliki arti penting. Itu
berarti tiap warna kuda yang dilihat oleh Zakharia memiliki maksud dan makna. Warna
Merah berarti pertempuran dan pertumpahan darah (bd. Wyh.6:4); Warna
Putih melukiskan tentang kemenangan dan damai (bd. Wahyu 6:2); Warna
Merah Jambu melukiskan akibat negatif dari peperangan dan
pemusnahan-pemusnahan itu yang membingungkan banyak orang (bd. Why. 6:5-8).
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa pada saat
kedepan akan terjadi peprangan di persia yang disusul oleh perdamaian dan
kemudian dampak kehancuran. Jika kita membaca sejarah Raja Darius di Persia
maka nubutan ini akhirnya digenapi. Bahwa terjadi pemberontakan pada jaman
persia dengan banyaknya pertumpahan darah; namun hanya terjadi perdamaian
sementara waktu itu dengan menyisakkan banyak dampak negatif sesudah
pertempuran.
2.
Selanjutnya pada ayat 11-12
menunjukkan bahwa para pengintai sorgawi itu menyampaikan tentang kondisi
kerajaan Persia yang menahan orang Israel di pembuangan masih aman dan damai.
Itulah sebabnya pada ayat 12, para pengintai sorgawi itu bertanya kepada Tuhan
tentang kondisi damai kerajaan kafir itu dan mengapa Tuhan membiarkan umat
terbuang di sana dan seakan tidak menyanyangi Yerusalem yang telah
porak-poranda tersebut.
3.
Pada ayat 13-17 kita menemukan
jawaban TUHAN dan sikap TUHAN terhadap kondisi umatNya yang sebagian masih
dalam buangan dan sebagian lagi sudah kembali. Ada dua hal penting yang disampaikan Tuhan kepada
Zakharia melalui Malaikat Tuhan, yakni:
Pertama, Perhatikan ayat 14-15. Penderitaan yang
dialami oleh umat saat ini sebagai bagian dari murka TUHAN kepada umatNya.
Itulah sebabnya Ia menggunakan bangsa-bangsa Kafir seperti Babel dan Persia
untuk menghukum umatNya itu (ay.15). Namun menurut TUHAN bangsa2 yang dipakai
TUHAN itu juga sudah kelewatan batas. Tuhan hanya murka sedikit kepada Israel,
namun bangsa2 kafir itu telah melakukan kejahatan yang lebih besar kepada
umatNya.
Kedua, itulah sebabnya pada ayat 16-17 Tuhan
menjanjikan pemulihan kepada umatNya. Ia akan kembali menyayangi Yerusalem dan
akan memulihkan keadaan Yerusalem. Sebagai tanda dan bukti keseriusan Tuhan
adalah dubangunnya kembali Bait Suci yang hancur itu dan kota Sion akan
berlimpah dengan damaisejahtera dan kebajikan dari TUHAN.
Aplikasi dan Relevansi
Berdasarkan
kisah yang ada dalam bacaan kita ini, maka ada beberapa hal pokok yang dapat
kita relevansikan dalam hidup beriman kita, yakni:
1.
Setiap hal yang kita alami dan jalani dalam hidup ini telah disiapkan dan
direncanakan oleh TUHAN. Entah hal itu kelihatannya baik maupun kelihatannya
buruk. Hal ini pula yang dinyatakan malaikat Tuhan kepada Zakharia untuk
memahami arti pembuangan dan penghukuman umat Tuhan tersebut. Bahwa ternyata
kejahatan Babel dan Persia yang menganiaya umat TUHAN sengaja diijinkan Tuhan
untuk terjadi bagi umat sebagai bentuk penghukuman.
Dengan demikian
kita wajib merenungkan ulang kondisi Israel ini sebagai bahan yang mungkin
berhubungan dengan kehidupan kita. Bahwa adalah mungkin kita mengalami
keburukan hidup akibat kejahatan orang lain, bukanlah suatu kebetulan.
Tuhan bisa saja menggunakan kejahatan
orang lain untuk menyadarkan umatNya dari kesalahan dan dosa.
2.
Namun seperti pada ayat 15 kitapun perlu juga mengimani bahwa TUHAN tidak
menutup mata terhadap kejahatan itu. Tuhan itu adil dan benar. Ia tidak akan
membiarkan umatNya menerima kejahatan tanpa ada pembalasan dari TUHAN. Hal ini
menunjukkan bahwa TUHAN tidak akan membiarkan umatNya mengalami ketidakadilan
itu. Ia pasti membalas tiap kejahatan terhadap umat TUHAN.
3.
Pemulihan pasti terjadi. Pada ayat 16-17 janji TUHAN akan memulihkan umat
TUHAN. Dengan ini pun kita harus mengimani bahwa TUHAN maha pengampun dan tidak
selamanya menghukum umatNya. Ia akan memulihkan setiap pribadi yang mengalami
kegagalan hidup karena dosa dan kesalahan. Sudah pasti, dibalik murka TUHAN
akan ada pengampunan dari TUHAN. Amin.
Monday, November 12, 2012
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENGADAAN PENGURUS PELAYANAN KATEGORIAL,
PELAYAN PELAYANAN ANAK DAN PELAYAN PERSEKUTUAN TERUNA
PERIODE MAJELIS JEMAAT TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN 2017
A.
Pengertian
1. Pengadaan yang dimaksud pada Petunjuk Pelaksanaan ini,
adalah :
a. proses terbentuknya Pengurus Pelkat, Pelayan PA &
Pelayan PT hingga selesai diteguhkan untuk lingkup jemaat; dan
b. proses terbentuknya Koordinator Pelaksana
Program masing-masing Pelkat yang selanjutnya disebut sebagai Koordinator
Wilayah Pelkat sesuai kategori atau disingkat menjadi Korwil hingga selesai
diperkenalkan untuk lingkup Mupel.
2.
Unit Misioner
adalah wadah pembinaan dan pelaksana misi GPIB dalam rangka pembangunan Jemaat
secara berkesinambungan yang terdiri dari :
a.
Pelkat (Pelayanan
Kategorial)
b.
Komisi
c.
Panitia
d.
Kelompok Kerja
e.
Musyawarah Pelayanan (Mupel)
f.
Kelompok Fungsional – Profesional (KFP)
g. Unit –unit Usaha Milik Gereja (UUMG)
h.
Yayasan
i.
Departemen
j.
Unit Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat
(UP2M)
k.
Sesuai kebutuhan
3.
Pelkat adalah Unit Misioner GPIB sebagai wadah pembinaan dan
pemberdayaan warga gereja dalam keluarga & masyarakat sesuai kategori agar
para anggotanya berperan aktif dalam pengembangan panggilan &
pengutusan gereja secara utuh & berkesinambungan dan sebagai pelaksana misi
gereja, kepada:
a. Anak-anak disebut Pelayanan Anak disingkat PA;
b. Teruna disebut Persekutuan Teruna disingkat PT;
c.
Pemuda disebut
Gerakan Pemuda disingkat GP;
d. Kaum ibu disebut Persekutuan Kaum Perempuan disingkat
PKP;
e. Kaum bapak disebut Persekutuan Kaum Bapak disingkat PKB;
f.
Kaum lanjut usia
disebut Persekutuan Kaum Lanjut Usia disingkat PKLU.
4. Pengurus Pelkat adalah mereka yang telah melalui semua
proses Pengadaan seperti dimaksud pada nomor 1.a huruf A di atas.
5. Koordinator Wilayah Pelkat sesuai kategori
adalah salah satu Badan Pembantu dan Alat Pelaksana dari Badan Pelaksana Mupel
sesuai kategori Pelkat yang telah melalui semua proses pengadaan seperti
dimaksud bagian Huruf A ini pada nomor 1.a sebagai Pengurus dan 1.b di atas.
6.
Fungsi dan Tugas Pengurus
Pelkat sebagai Unit Misioner :
a.
Melaksanakan pembinaan dan
pemberdayaan warga gereja secara spesifik sesuai kategori
b.
Memikirkan, merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan, pelayanan dan kesaksian warga
gereja di lingkup Jemaat / Mupel
c.
Menjadwalkan pembinaan secara
periodik bekerjasama dengan Komisi PPSDI
d.
Mengatur kegiatan melalui
koordinasi antar pengurus Pelkat dan Majelis Jemaat
e. Menyusun program kerja dan anggaran tahunan
f.
Menentukan
Koordinator Pelkat secara bergilir untuk melaksanakan kegiatan terpadu
7. Pemilih adalah mereka yang disebutkan di dalam Pasal 2
Keanggotaan Peraturan Nomor 15 Tentang Pelayanan Kategorial GPIB (khusus PA dan
PT adalah pengurus dan pelayan masing-masing PA & PT).
B.
Masa Tugas
1.
Masa tugas Pengurus Pelkat ditetapkan
sesuai dengan masa tugas Pelaksana Harian Majelis Jemaat di lingkup Jemaat (2,5
tahun).
2. Masa tugas pelayan PA dan Pelayan PT ditetapkan sesuai sesuai dengan masa tugas
Majelis Jemaat.
3. Masa tugas Koordinator Pelaksana Program
masing-masing Pelkat disesuaikan dengan Badan Pelaksana Mupel selama masa tugas
Majelis Jemaat 2012 – 2017.
4. Pengadaan pelayan PA dan pelayan PT dapat
dilaksanakan setiap tahun sesuai kebutuhan.
C.
Fungsi Petunjuk Pelaksanaan
1.
Memberikan pedoman bagi Jemaat dalam
melakukan proses pengadaan Pengurus Pelkat, Palayan PA dan Pelayan PT di
lingkup jemaat.
2.
Memberikan pedoman bagi Mupel dalam
melakukan proses pengadaan Koordinator Wilayah sesuai kategori di lingkup Mupel.
D.
Persyaratan
Kualitatif
Calon Pengurus Pelkat hendaknya memiliki kemampuan dan semangat
membina / memperlengkapi warga gereja sesuai kategori bagi pekerjaan pelayanan
dan pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4 : 11-12), agar warga gereja dapat
melaksanakan Panggilan dan Pengutusan Gereja.
1.
Tidak angkuh / serakah, bukan pemabuk /
pemarah / pemfitnah,
2.
Menjadi teladan,
3.
Bersikap baik, bijak, adil dan saleh,
4.
Dapat menguasai diri,
5. Mampu menasihati orang lain (Titus 1:6-9, I Timotius
3:8-13),
6. Mampu menjaga kewibawan dan rahasia pelayanan,
7. Tidak berada dalam Penggembalaan khusus oleh Majelis
Jemaat,
8. Memiliki semangat pengabdian yang tinggi, setia dan taat
dalam penatalayanan GPIB serta senantiasa menjaga kemurnian ajaran gereja dalam
kesetiaan kepada Tuhan Yesus Kristus,
9. Memiliki wawasan Oikumenis dan Kemasyarakatan yang cukup
serta sikap dan kemauan bekerjasama yang positif dan konstruktif,
10. Mampu melaksanakan Panggilan dan Pengutusan Gereja secara
bertanggungjawab.
11.
Sehat Jasmani dan Mental.
E.
Persyaratan
Administratif
1.
Tentang tempat tinggal, yaitu :
a. Bertempat tinggal di wilayah pelayanan Jemaat setempat.
b. Khusus bagi Jemaat dalam kondisi tertentu (kekurangan
sumber daya insani), Majelis Jemaat dapat mengambil kebijakan dalam hal
pengadaan Pengurus Pelkat, Pelayan PA dan Pelayan PT.
2. Sekurang-kurangnya sudah 1 (satu) tahun menjadi anggota
Sidi Jemaat.
3.
Terdaftar dalam jemaat sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan pada saat pemilihan.
4. Wajib menunjukkan Surat Sidi Gereja.
5. Jika sudah menikah wajib menunjukkan Surat Nikah Gereja
dan Surat Nikah Catatan Sipil.
6. Sekurang-kurangnya berijazah Sekolah Menengah Umum /
sederajat, kecuali di jemaat tertentu dapat lebih rendah (misalnya :
wilayah-wilayah Pelkes, Jemaat Pemekaran Pelkes atau dalam kondisi keterbatasan
sumber daya dan atas pertimbangan dari Majelis Jemaat).
7.
Bukan Isteri atau Suami Pendeta yang
ditempatkan di jemaat setempat kecuali Janda / Duda Pendeta.
8.
Bukan Pegawai atau Tenaga Honorer GPIB di
jemaat yang bersangkutan.
9. Mengikuti semua materi pembinaan bagi Pengurus Pelkat dan
Pelayan PA/PT terpilih.
10. Pelayan PA dan Pelayan PT adalah Warga Sidi Jemaat.
11. Khusus Pelayan PT berusia minimal 5 (lima) tahun di atas
anak layan (diatas 17 tahun).
12. Menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan dan Loyalitas.
13. Pengurus Pelkat hanya diperkenankan menjabat 2 (dua)
periode berturut-turut dalam rangka proses kaderisasi.
Persyaratan Ketua
PELKAT
1.
Pernah menjadi pengurus salah satu pelkat dan
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pelkat di jemaat.
2.
Khusus untuk Pelkat PKLU
dikecualikan dari persyaratan butir 1 dan berusia minimal 60 tahun.
3.
Memiliki wawasan kepemimpinan missioner dan
kemampuan managerial.
4.
Mampu memahami dan menerjemahkan PKUPPG GPIB
ke dalam program kerja dan tindakan nyata.
F.
Organisasi
Kepengurusan di Lingkup Jemaat
1.
Setiap Pelkat sekurang-kurangnya terdiri
dari tiga orang yaitu masing – masing sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
2.
Apabila dibutuhkan, maka pengembangan
organisasi kepengurusan masing-masing Pelkat dapat menjadi :
·
Ketua
·
Wakil Ketua
·
Sekretaris
·
Wakil Sekretaris
·
Bendahara
·
Koordinator Bidang
-
PA : Spiritual dan Sosial.
-
PT : Spiritual, Sosial dan Kreatif
-
GP : Spiritual, Sosial dan Pengkaderan
-
PKP : Kegerejaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan,
Kemasyarakatan
-
PKB : Kegerejaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan,
Kemasyarakatan
-
PKLU : Spiritual, Relasi Sosis-Emosional.
·
Koordinator Sektor
3. Selain dari pada angka 2 di atas, Jemaat
dapat melakukan penyesuaian organisasi kepengurusan masing-masing Pelkat sesuai
dengan situasi, kondisi dan kebutuhan Jemaat khususnya Pelkat yang
bersangkutan.
G.
Mekanisme dan Jadwal Pengadaan di Lingkup Jemaat
Prosedur Pemilihan :
1.
Penanggungjawab pemilihan adalah Majelis
Jemaat dalam hal ini Ketua III PHMJ.
2.
Majelis Jemaat berkoordinasi dengan
Pengurus Pelkat untuk menunjuk dan menetapkan pelaksana pemilihan / panitia
yang terdiri dari unsur Pengurus Pelkat yang tidak dapat dipilih kembali,
Diaken dan Penatua berikut dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3.
Pelaksana pemilihan
/ panitia tidak dapat memilih dan dipilih.
4.
Pemilihan dapat
dilakukan dengan cara :
a.
Pertemuan
anggota Pelkat yang bersangkutan mulai dari masing-masing sektor pelayanan jemaat
untuk memilih bakal calon, yang kemudian akan dipilih kembali sebagai calon
pengurus secara terpusat,
b.
Apabila point
(a.) di atas sudah dilaksanakan tetapi belum menghasilkan pengurus, maka
pelaksana pemilihan bersama Majelis Jemaat mengadakan pendekatan kepada masing-masing
anggota Pelkat yang potensial untuk
dicalonkan sebagai pengurus,
c.
Khusus PA dan
PT, calon pengurus dipilih diantara para Pelayan.
Pelaksanaan Pemilihan
adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan dilakukan dengan diawali kebaktian dan pengarahan
tentang pelaksanaan pemilihan oleh Majelis Jemaat,
2.
Pemilihan dilakukan dalam 3 tahap :
a.
Tahap kesediaan calon,
b.
Tahap pencalonan,
c.
Tahap pemilihan,
3.
Pada pemilihan dengan cara pertemuan
anggota Pelkat yang bersangkutan, maka :
a.
Pertemuan
memilih bakal calon pengurus dari setiap sektor,
b.
Dari hasil
pemilihan point 3.a., dipilih Calon Pengurus sesuai struktur yang telah
ditetapkan,
c.
Hasil pemilihan
point 3.b, disampaikan kepada Majelis Jemaat untuk ditetapkan,
4.
Nama-nama calon
Pengurus Pelkat terpilih, Pelayan PA dan Pelayan PT diumumkan di Warta Jemaat
selama 2 (dua) minggu berturut-turut.
H.
Pembinaan
Semua calon Pengurus
Pelkat, Pelayan PA dan Pelayan PT terpilih wajib mengikuti pembinaan sebelum
diteguhkan. Ada 6 materi bina yang akan dikirim tersendiri untuk dipakai dalam
pembinaan.
Materi
Bina :
Ada 6 materi bina
yang akan dikirim tersendiri untuk dipakai dalam pembinaan.
Tenaga Bina
1.
Majelis Sinode
2. Dewan Pelkat
3. Tenaga Bina yang ada di jemaat / mupel
setempat (pendeta, penatua, diaken) termasuk di dalamnya para Tenaga Bina GP
GPIB pada wilayah setempat, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, dengan
menggunakan materi bina di atas dan dipelajari terlebih dahulu.
I.
Peneguhan
1.
Peneguhan Pengurus Pelkat terpilih, Pelayan
PA dan Pelayan PT dilakukan dalam salah satu Ibadah Minggu Jemaat.
2. Pelaksanaan peneguhan selambat-lambatnya akhir
Februari 2013.
3. Setelah diteguhkan, Pengurus hendaknya terus
membekali diri dengan mengikuti pembinaan-pembinaan di kategorinya
masing-masing.
J.
Koordinator
Wilayah Mupel
1.
BP Mupel mengangkat Korwil Pelkat sesuai
kategori guna menunjang kegiatan kebersamaan di tingkat wilayah.
2.
Korwil Pelkat sesuai kategori diperkenalkan
di dalam Ibadah Minggu di salah satu jemaat dalam wilayah Mupel.
K.
Pergantian
Antar Waktu
Apabila ada Pengurus Pelkat
tidak aktif 6 (enam) bulan secara berturut-turut tanpa alasan yang dapat
diterima, Pengurus Pelkat yang bersangkutan dapat memberitahukan Majelis Jemaat
untuk mengadakan pendekatan khusus dan melakukan pergantian antar waktu dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
L.
Penutup
1.
Petunjuk Pelaksanaan ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
2.
Dengan ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan
ini, maka semua Petunjuk Pelaksanaan mengenai Pengadaan Pengurus Pelkat,
Pelayan PA dan Pelayan PT sebelumnya tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Jakarta
------------------------------------------------
Pendeta Rudy I. Ririhena Penatua Johan Tumanduk
Ketua III Sekretaris II
Subscribe to:
Posts (Atom)
PENGORBANAN DALAM PELAYANAN 1 TESALONIKA 2:7-9
1 TESALONIKA 2:7-9 BAHAN PERSIAPAN IBADAH KELUARGA 11 September 2024 ...
-
Bahan Bacaan Alkitab Ibadah Rumah Tangga Rabu, 15 Agustus 2018 A. LATAR BELAKANG NATS Surat ini ditujukan kepada orang Kristen Y...
-
A. Pengertian dan Tujuan Puasa atau Doa-Puasa Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan disiplin berpantangan makanan dengan maksud ro...
-
AMSAL 23:17-18 JANGAN IRI HATI PADA ORANG BERDOSA Bahan Bacaan Alkitab Ibadah Rumah Tangga Rabu, 08 Agustus 2018 PENGANTAR ...