Monday, October 15, 2012

BAHAN RENUNGAN IBADAH KELUARGA 17 OKTOBER 2012


2 TIMOTIUS 2:22-26

PENDAHULUAN
Filippo Inzaghi adalah seorang striker sepakbola asal Italia. Gaya permainan bolanya tidak secantik Ronaldinho-pemain nasional Brasil. Tubuhnya kecil, kecepatan larinya pun rata-rata. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya mencari ruang kosong, sehingga setiap serangan yang ia buat menjadi efektif. Tak banyak gaya, tetapi gol tercipta. Itulah yang membuatnya menjadi striker yang tetap diandalkan oleh AC Milan, timnya, meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Prinsip ini senada dengan nasihat Paulus kepada Timotius untuk mengajaknya melakukan pelayanan dengan strategi pelayanan yang lebih efektif.

TELAAH PERIKOP
Ayat-ayat yang kita baca adalah nasihat Paulus kepada Timotius yang hendak menjadi hamba Tuhan agar lebih efektif dan kreatif. Apakah yang harus dilakukan oleh Timotius? Ada beberapa pokok yang ditekankan Paulus, yakni:
1.       Utamakan Hal-Hal Yang mulia
Agar pelayanannya berhasil, Timotius diminta untuk tidak mengejar nafsu orang muda (ayat 22), tetapi menyalurkan energi dan waktunya untuk hal-hal yang lebih berguna. Timotius adalah seorang Pelayan yang masih berusia muda. Orang muda biasanya lebih tidak sabar, rapuh, mudah goyah dan gampang tergoda. Itu semua disebut Paulus sebagai nafsu orang muda dan hal itulah yang harus dihindari Timotius. Bagaimana caranya? Timotius dimintakan untuk memikirkan, menginginkan dan melakukan hal-hal yang lebih tinggi dan mulia dari pada ”nafsu orang muda” tersebut.

Yang dimaksud Paulus adalah, sebagai seorang hamba Tuhan, Timotius justru harus lebih mengutamakan keadilan, kesetiaan, kasih dan damai ketika hidup dalam kebersamaan persekutuan dan jemaat. Nampaknya saat surat ini ditulis, Timotius sedang menghadapi orang-orang yang menghambatnya dan sengaja mengacaukan pelayanannya.

2.       Berani Tampil Beda
Biasanya pertengkaran hanya mungkin terjadi jika melibatkan minimal dua orang atau dua kelompok. Pertengkaran muncul akibat hadirnya aksi yang berlebihan yang dibarengi dengan reaksi yang tidak kalah berlebihan pula. Hal inilah yang dimaksud Paulus dalam ayat 23-24 bacaan kita. Adalah lebih bijak menurut Paulus untuk menghindari pertengkaran dari pada berusaha masuk dan terjun dalam arena pertengkaran tersebut.

Timotius dimintakan untuk berani tampil beda dan lebih banyak untuk mengalah. Sebab seorang hamba Tuhan sangat disayangkan jika terlibat dalam pertengkaran dan menghamburkan emosi yang sia-sia itu. Kunci untuk terhindar dari pertengkaran adalah dengan berusaha tetap ramah kepada siapaun termasuk orang yang memusuhinya; dan sabar menghadapi setiap cercaan tersebut.

3.       Membunuh Musuh dengan menjadikannya seorang Saudara
Hal inilah yang ditekankan Paulus kepada Timotius dalam ayat 25-26 ketika ia menghadapi banyak penentang dalam pelayanannya. Daripada menciptakan musuh, Paulus mengajak untuk mengeyahkan musuh-musuh Timotius dengan cara menyadarkan mereka dan menggiring mereka kepada kebenaran sehingga dapat mengubah mereka menjadi sahabat dan saudara dalam iman pada Yesus Kristus.

Bagaimana caranya? Timotius harus memiliki kecakapan mengajar yang mumpuni dan strategi jitu untuk menuntun seorang yang suka melawan dan mencari-cari persoalan itu ke arah pengenalan akan Allah. Timotius harus memberikan kesempatan tiap pribadi untuk bertobat dan mengalami pemulihan iman dan kesembuhan rohani dengan cara memimpin mereka agar sadar dari jalan yang salah itu.  

Aplikasi dan Relevansi
Merawat kuku gajah bukanlah kemewahan, melainkan lebih pada keharusan. Menurut artikel dalam The Kansas City Star, jika kaki gajah-gajah yang ditangkap tidak dirawat secara teratur, mereka akan cenderung terkena infeksi yang dapat berakibat fatal. Akan tetapi, menggunting kuku kaki binatang yang bobotnya bisa mencapai 6 ton itu merupakan pekerjaan berbahaya. Jadi, ada orang yang memunculkan sebuah ide. Ia mengembangkan alat bernama “sirip untuk gajah” yang dapat mempermudah para pawang dalam menenangkan seekor gajah dengan mengaktifkan alat itu di samping gajah. Alat itu tingginya 3,6 meter, beratnya lebih dari 15 ton, dan harganya kurang lebih 900 juta rupiah. Beberapa kebun binatang telah membeli alat yang sangat membantu ini. Kegiatan ini disebut dengan strategi menghadapi masalah dengan resiko yang kecil.

Memerhatikan orang lain juga bisa berisiko. Paulus menjelaskan bahwa menolong orang yang telah menyimpang dari jalan kebenaran juga bisa mengandung bahaya. Namun, Paulus tak menawarkan alat canggih untuk menolong orang-orang yang membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain (2 Timotius 2:23,25). Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa ketika kita harus memerhatikan pikiran dan perasaan orang lain, kita tak dapat bergantung pada kecerdikan dan otot manusia. Yang sangat kita perlukan adalah hikmat Allah. Pelayan Tuhan tak boleh memicu pertengkaran atau menjadi sombong. Sebaliknya, ia harus lemah lembut dan sabar (ayat 24).

Memadukan kebenaran dan kasih karunia saat menghadapi bahaya, jauh lebih baik daripada sikap melindungi diri sendiri. Sikap ini menggambarkan hati Pribadi yang ingin kita perkenalkan kepada orang-orang yang menyimpang itu

Sekarang coba kita terapkan nasihat ini bagi kita secara pribadi. Adakah kita masih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang berguna; seperti bertengkar, menggosip, menjelekkan orang lain, dan sebagainya? Waktu yang ada begitu singkat dan tak akan terulang, jadi sudah seharusnya kita menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal dan aktivitas yang menyenangkan hati Tuhan. Apalagi Tuhan memberi kita tugas untuk mengajar dan menuntun orang lain (ayat 24,25). Jangan buang waktu lagi, hiduplah efektif bagi Allah! Amin.


GUNAKAN SIKAP BIJAK DAN penuh kasih
SAAT MENYADARKAN KEMBALI ORANG YANG TERSESAT

BAHAN RENUNGAN IBADAH KELUARGA 17 OKTOBER 2012


2 TIMOTIUS 2:22-26

PENDAHULUAN
Filippo Inzaghi adalah seorang striker sepakbola asal Italia. Gaya permainan bolanya tidak secantik Ronaldinho-pemain nasional Brasil. Tubuhnya kecil, kecepatan larinya pun rata-rata. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya mencari ruang kosong, sehingga setiap serangan yang ia buat menjadi efektif. Tak banyak gaya, tetapi gol tercipta. Itulah yang membuatnya menjadi striker yang tetap diandalkan oleh AC Milan, timnya, meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Prinsip ini senada dengan nasihat Paulus kepada Timotius untuk mengajaknya melakukan pelayanan dengan strategi pelayanan yang lebih efektif.

TELAAH PERIKOP
Ayat-ayat yang kita baca adalah nasihat Paulus kepada Timotius yang hendak menjadi hamba Tuhan agar lebih efektif dan kreatif. Apakah yang harus dilakukan oleh Timotius? Ada beberapa pokok yang ditekankan Paulus, yakni:
1.       Utamakan Hal-Hal Yang mulia
Agar pelayanannya berhasil, Timotius diminta untuk tidak mengejar nafsu orang muda (ayat 22), tetapi menyalurkan energi dan waktunya untuk hal-hal yang lebih berguna. Timotius adalah seorang Pelayan yang masih berusia muda. Orang muda biasanya lebih tidak sabar, rapuh, mudah goyah dan gampang tergoda. Itu semua disebut Paulus sebagai nafsu orang muda dan hal itulah yang harus dihindari Timotius. Bagaimana caranya? Timotius dimintakan untuk memikirkan, menginginkan dan melakukan hal-hal yang lebih tinggi dan mulia dari pada ”nafsu orang muda” tersebut.

Yang dimaksud Paulus adalah, sebagai seorang hamba Tuhan, Timotius justru harus lebih mengutamakan keadilan, kesetiaan, kasih dan damai ketika hidup dalam kebersamaan persekutuan dan jemaat. Nampaknya saat surat ini ditulis, Timotius sedang menghadapi orang-orang yang menghambatnya dan sengaja mengacaukan pelayanannya.

2.       Berani Tampil Beda
Biasanya pertengkaran hanya mungkin terjadi jika melibatkan minimal dua orang atau dua kelompok. Pertengkaran muncul akibat hadirnya aksi yang berlebihan yang dibarengi dengan reaksi yang tidak kalah berlebihan pula. Hal inilah yang dimaksud Paulus dalam ayat 23-24 bacaan kita. Adalah lebih bijak menurut Paulus untuk menghindari pertengkaran dari pada berusaha masuk dan terjun dalam arena pertengkaran tersebut.

Timotius dimintakan untuk berani tampil beda dan lebih banyak untuk mengalah. Sebab seorang hamba Tuhan sangat disayangkan jika terlibat dalam pertengkaran dan menghamburkan emosi yang sia-sia itu. Kunci untuk terhindar dari pertengkaran adalah dengan berusaha tetap ramah kepada siapaun termasuk orang yang memusuhinya; dan sabar menghadapi setiap cercaan tersebut.

3.       Membunuh Musuh dengan menjadikannya seorang Saudara
Hal inilah yang ditekankan Paulus kepada Timotius dalam ayat 25-26 ketika ia menghadapi banyak penentang dalam pelayanannya. Daripada menciptakan musuh, Paulus mengajak untuk mengeyahkan musuh-musuh Timotius dengan cara menyadarkan mereka dan menggiring mereka kepada kebenaran sehingga dapat mengubah mereka menjadi sahabat dan saudara dalam iman pada Yesus Kristus.

Bagaimana caranya? Timotius harus memiliki kecakapan mengajar yang mumpuni dan strategi jitu untuk menuntun seorang yang suka melawan dan mencari-cari persoalan itu ke arah pengenalan akan Allah. Timotius harus memberikan kesempatan tiap pribadi untuk bertobat dan mengalami pemulihan iman dan kesembuhan rohani dengan cara memimpin mereka agar sadar dari jalan yang salah itu.  

Aplikasi dan Relevansi
Merawat kuku gajah bukanlah kemewahan, melainkan lebih pada keharusan. Menurut artikel dalam The Kansas City Star, jika kaki gajah-gajah yang ditangkap tidak dirawat secara teratur, mereka akan cenderung terkena infeksi yang dapat berakibat fatal. Akan tetapi, menggunting kuku kaki binatang yang bobotnya bisa mencapai 6 ton itu merupakan pekerjaan berbahaya. Jadi, ada orang yang memunculkan sebuah ide. Ia mengembangkan alat bernama “sirip untuk gajah” yang dapat mempermudah para pawang dalam menenangkan seekor gajah dengan mengaktifkan alat itu di samping gajah. Alat itu tingginya 3,6 meter, beratnya lebih dari 15 ton, dan harganya kurang lebih 900 juta rupiah. Beberapa kebun binatang telah membeli alat yang sangat membantu ini. Kegiatan ini disebut dengan strategi menghadapi masalah dengan resiko yang kecil.

Memerhatikan orang lain juga bisa berisiko. Paulus menjelaskan bahwa menolong orang yang telah menyimpang dari jalan kebenaran juga bisa mengandung bahaya. Namun, Paulus tak menawarkan alat canggih untuk menolong orang-orang yang membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain (2 Timotius 2:23,25). Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa ketika kita harus memerhatikan pikiran dan perasaan orang lain, kita tak dapat bergantung pada kecerdikan dan otot manusia. Yang sangat kita perlukan adalah hikmat Allah. Pelayan Tuhan tak boleh memicu pertengkaran atau menjadi sombong. Sebaliknya, ia harus lemah lembut dan sabar (ayat 24).

Memadukan kebenaran dan kasih karunia saat menghadapi bahaya, jauh lebih baik daripada sikap melindungi diri sendiri. Sikap ini menggambarkan hati Pribadi yang ingin kita perkenalkan kepada orang-orang yang menyimpang itu

Sekarang coba kita terapkan nasihat ini bagi kita secara pribadi. Adakah kita masih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang berguna; seperti bertengkar, menggosip, menjelekkan orang lain, dan sebagainya? Waktu yang ada begitu singkat dan tak akan terulang, jadi sudah seharusnya kita menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal dan aktivitas yang menyenangkan hati Tuhan. Apalagi Tuhan memberi kita tugas untuk mengajar dan menuntun orang lain (ayat 24,25). Jangan buang waktu lagi, hiduplah efektif bagi Allah! Amin.


GUNAKAN SIKAP BIJAK DAN penuh kasih
SAAT MENYADARKAN KEMBALI ORANG YANG TERSESAT

BAHAN RENUNGAN IBADAH KELUARGA 17 OKTOBER 2012


2 TIMOTIUS 2:22-26

PENDAHULUAN
Filippo Inzaghi adalah seorang striker sepakbola asal Italia. Gaya permainan bolanya tidak secantik Ronaldinho-pemain nasional Brasil. Tubuhnya kecil, kecepatan larinya pun rata-rata. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya mencari ruang kosong, sehingga setiap serangan yang ia buat menjadi efektif. Tak banyak gaya, tetapi gol tercipta. Itulah yang membuatnya menjadi striker yang tetap diandalkan oleh AC Milan, timnya, meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Prinsip ini senada dengan nasihat Paulus kepada Timotius untuk mengajaknya melakukan pelayanan dengan strategi pelayanan yang lebih efektif.

TELAAH PERIKOP
Ayat-ayat yang kita baca adalah nasihat Paulus kepada Timotius yang hendak menjadi hamba Tuhan agar lebih efektif dan kreatif. Apakah yang harus dilakukan oleh Timotius? Ada beberapa pokok yang ditekankan Paulus, yakni:
1.       Utamakan Hal-Hal Yang mulia
Agar pelayanannya berhasil, Timotius diminta untuk tidak mengejar nafsu orang muda (ayat 22), tetapi menyalurkan energi dan waktunya untuk hal-hal yang lebih berguna. Timotius adalah seorang Pelayan yang masih berusia muda. Orang muda biasanya lebih tidak sabar, rapuh, mudah goyah dan gampang tergoda. Itu semua disebut Paulus sebagai nafsu orang muda dan hal itulah yang harus dihindari Timotius. Bagaimana caranya? Timotius dimintakan untuk memikirkan, menginginkan dan melakukan hal-hal yang lebih tinggi dan mulia dari pada ”nafsu orang muda” tersebut.

Yang dimaksud Paulus adalah, sebagai seorang hamba Tuhan, Timotius justru harus lebih mengutamakan keadilan, kesetiaan, kasih dan damai ketika hidup dalam kebersamaan persekutuan dan jemaat. Nampaknya saat surat ini ditulis, Timotius sedang menghadapi orang-orang yang menghambatnya dan sengaja mengacaukan pelayanannya.

2.       Berani Tampil Beda
Biasanya pertengkaran hanya mungkin terjadi jika melibatkan minimal dua orang atau dua kelompok. Pertengkaran muncul akibat hadirnya aksi yang berlebihan yang dibarengi dengan reaksi yang tidak kalah berlebihan pula. Hal inilah yang dimaksud Paulus dalam ayat 23-24 bacaan kita. Adalah lebih bijak menurut Paulus untuk menghindari pertengkaran dari pada berusaha masuk dan terjun dalam arena pertengkaran tersebut.

Timotius dimintakan untuk berani tampil beda dan lebih banyak untuk mengalah. Sebab seorang hamba Tuhan sangat disayangkan jika terlibat dalam pertengkaran dan menghamburkan emosi yang sia-sia itu. Kunci untuk terhindar dari pertengkaran adalah dengan berusaha tetap ramah kepada siapaun termasuk orang yang memusuhinya; dan sabar menghadapi setiap cercaan tersebut.

3.       Membunuh Musuh dengan menjadikannya seorang Saudara
Hal inilah yang ditekankan Paulus kepada Timotius dalam ayat 25-26 ketika ia menghadapi banyak penentang dalam pelayanannya. Daripada menciptakan musuh, Paulus mengajak untuk mengeyahkan musuh-musuh Timotius dengan cara menyadarkan mereka dan menggiring mereka kepada kebenaran sehingga dapat mengubah mereka menjadi sahabat dan saudara dalam iman pada Yesus Kristus.

Bagaimana caranya? Timotius harus memiliki kecakapan mengajar yang mumpuni dan strategi jitu untuk menuntun seorang yang suka melawan dan mencari-cari persoalan itu ke arah pengenalan akan Allah. Timotius harus memberikan kesempatan tiap pribadi untuk bertobat dan mengalami pemulihan iman dan kesembuhan rohani dengan cara memimpin mereka agar sadar dari jalan yang salah itu.  

Aplikasi dan Relevansi
Merawat kuku gajah bukanlah kemewahan, melainkan lebih pada keharusan. Menurut artikel dalam The Kansas City Star, jika kaki gajah-gajah yang ditangkap tidak dirawat secara teratur, mereka akan cenderung terkena infeksi yang dapat berakibat fatal. Akan tetapi, menggunting kuku kaki binatang yang bobotnya bisa mencapai 6 ton itu merupakan pekerjaan berbahaya. Jadi, ada orang yang memunculkan sebuah ide. Ia mengembangkan alat bernama “sirip untuk gajah” yang dapat mempermudah para pawang dalam menenangkan seekor gajah dengan mengaktifkan alat itu di samping gajah. Alat itu tingginya 3,6 meter, beratnya lebih dari 15 ton, dan harganya kurang lebih 900 juta rupiah. Beberapa kebun binatang telah membeli alat yang sangat membantu ini. Kegiatan ini disebut dengan strategi menghadapi masalah dengan resiko yang kecil.

Memerhatikan orang lain juga bisa berisiko. Paulus menjelaskan bahwa menolong orang yang telah menyimpang dari jalan kebenaran juga bisa mengandung bahaya. Namun, Paulus tak menawarkan alat canggih untuk menolong orang-orang yang membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain (2 Timotius 2:23,25). Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa ketika kita harus memerhatikan pikiran dan perasaan orang lain, kita tak dapat bergantung pada kecerdikan dan otot manusia. Yang sangat kita perlukan adalah hikmat Allah. Pelayan Tuhan tak boleh memicu pertengkaran atau menjadi sombong. Sebaliknya, ia harus lemah lembut dan sabar (ayat 24).

Memadukan kebenaran dan kasih karunia saat menghadapi bahaya, jauh lebih baik daripada sikap melindungi diri sendiri. Sikap ini menggambarkan hati Pribadi yang ingin kita perkenalkan kepada orang-orang yang menyimpang itu

Sekarang coba kita terapkan nasihat ini bagi kita secara pribadi. Adakah kita masih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang berguna; seperti bertengkar, menggosip, menjelekkan orang lain, dan sebagainya? Waktu yang ada begitu singkat dan tak akan terulang, jadi sudah seharusnya kita menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal dan aktivitas yang menyenangkan hati Tuhan. Apalagi Tuhan memberi kita tugas untuk mengajar dan menuntun orang lain (ayat 24,25). Jangan buang waktu lagi, hiduplah efektif bagi Allah! Amin.


GUNAKAN SIKAP BIJAK DAN penuh kasih
SAAT MENYADARKAN KEMBALI ORANG YANG TERSESAT