Ibu/bapak dan saudara, pernahkah kita mengalami gejolak di dalam iman saat keadaan yang kita hadapi begitu sangat sukar untuk dijelaskan. Namun saat kita mengetuk, pintu tidak dibukakan, saat kita meminta tidak diberikan bahkan saat kita mencari kita tidak mendapat apapun. Lalu bagaimana reaksi atau respon kita atas keadaan yang demikian ? masihkah kita tetap percaya kepada Allah ?
Nah melalui pembacaan kita
pada hari ini, kita diajarkan melalui mazmur daud bagaimana sikap dan respon
kita menghadapi situasi yang demikian.,
Ibu/bapak dan saudara, sebelum
saya masuk ke dalam pasal ke 22, jika membandingkan dengan pasal-pasal
sebelumnya, kita akan melihat perbedaan yang cukup mencolok. Di pasal-pasal
sebelumnya kita melihat bahwa pemazmur atau Daud menuliskan mazmur tentang
kemenangan, Daud menuliskan mazmur tentang berkat, Daud menulis mazmur tentang
sukacita, tentang kegirangan senantiasa. Bahkan Daud menulis mazmur tentang
Tuhan yang menjadi bukit batu, kubu pertahanan, gunung batu, kota benteng yang
teguh dan seterusnya. Seolah olah memang hidup Daud luar biasa bersama dengan
Tuhan.
Tetapi kalau ibu/bapak
membandingkan di mazmur pasal yang ke 22 ini, maka ada perbedaan yang sangat
kontras dari apa yang daud tuliskan sebelumnya. bagian pertama yang dapat kita
pelajari…coba kita lihat di ayat 2-3 (baca ayat nya)..
Bapak/ibu dan saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan, ini berbicara mengenai seruan yang tidak dijawab oleh
Tuhan. Seruan ini cukup familiar juga dengan kita karena Tuhan Yesus juga
mengucapkannya hal yang sama.
Didalam ayat ini daud merasa
bahwa Allah tidak memperhatikan dia, terutama tidak memperhatikan pergumulan
berat yang sedang dia alamii…. Lebih lanjut di ayatnya yang ke-3, ada 2 kata yang
cukup menarik. Siang dan malam daud berseru kepada Tuhan, tidak putus-putusnya
atau senantiasa berseru kepada Tuhan atas pergumulan yang dia rasakan, atas
masalah yang dia alami, atas tekanan yang dia alami, makanya dia berseru kepada
Allah siang dan malam. Ini saya berandai-andai bapak/ibu kalau pada saat itu
seruannya dijawab oleh Tuhan, bisa jadi tidak akan ada mazmur pasal ke 22 ini. Tetapi
pada saat itu seruannya tidak/belum dijawab oleh Allah.
Bagian yang kedua ialah kita
lihat di ayatnya yang ke 4 sampai ke 6 (baca ayat 4-6). Didalam bagian ini kita
diajarkan bahwa ketika seruan daud yang tidak atau belum diajawab oleh Allah,
daud tetap memposisikan Tuhan Allah sebagai sosok yang maha kudus, yang telah
menyelamatkan bangsa Israel atau nenek moyang daud. Bahwa sekalipun seruan daud, pergumulan daud
tidak atau belum diajawab oleh Allah, daud percaya bahwa Allah itu kudus yang
akan menggenapi janji janjiNya bagi daud yang juga umatNya.
Seperti itu Firman Tuhan
diberitakan bagi kita.
Nah sekarang bapak/ibu yang
dikasihi oleh Tuhan, seperti pembukaan yang telah saya sampaikan tadi…ketika
ada masalah atau ada pergumulan yang kita hadapi,,
Hal pertama yang harus kita
lakukan ialah berdoa kepada Allah. Berdoa kepada Tuhan. Sampaikanlah
permasalahan kita, sampaikanlah pergumulan kita kepada Allah.
Ada yang menarik pada saat
kita berdoa menyampaikan permasalahan dan pergumulan kita kepada Allah, secara
manusiawi pastinya kita ingin mendapatkan jawaban dari Tuhan atas masalah
masalah tersebut secara cepat atau instant.
Melalui pembacaan kita, kita
harus paham bahwa jawaban Allah atas doa pegumulan kita, atas seruan kita
merupakan sepenuhnya Hak dari Allah. Kita tidak boleh mendikte jawaban Allah
atas doa kita dan seruan permohonan kita…
Allah bisa menjawab doa kita
dengan Ya, Tidak ataupun belum dijawab.
Artinya apa, kalau Allah
menjawab doa kita ataupun belum dan tidak, kita tetap harus mengucap syukur... jika doa kita dijawab ya oleh Allah pasti
mengucap syukur bukanlah hal yang sulit.
seringkali banyak orang oleh karena doanya
tidak dijawab oleh Tuhan ataupun belum dijawab
oleh Tuhan pergumulannya maka dia meninggalkan Tuhan, itu parahnya. Atau dia
mengabaikan hal hal rohani, hal hal yang berkaitan dengan Tuhan karena dia
kecewa, dia bosan berseru kepada Tuhan, dia sangat kesal karena tidak dijawab
doanya oleh Tuhan.
kalau jawabannya belum atau tidak, kita
tetap harus berdoa kepada Tuhan, bukan untuk menanyakan jawabannya apa kepada
Allah, tetapi mintalah kepada Allah untuk memberi kita kekuatan atas pergumulan
serta masalah yang kita hadapi…
hal yang kedua yang bisa kita ambil ialah
ketika kita berdoa berseru kepada Tuhan atas permasalahan yang kita hadapi,
jadikan doa permohonan kita ini menjadi sarana instrospeksi diri kita atas
berkat dan anugerah Tuhan, atas perbuatan perbuatan ajaib Tuhan yang sudah lakukan
dalam hidup kita. Tujuannya apa ???
Ketika kita
berhadapan dengan masalah, tantangan, berada dalam kesulitan, berada
dalam penderitaan,, berdoalah kepada Tuhan dengan mengingat kembali anugerah
serta perbuatan-perbuatan Allah yang besar dalam hidup Ibu/Bapak, saudara dan
saya. Kalau kita baca mazmur pasal 22 ini di ayatnya ke 10-11, jelas tertulis
bahwa sejak dalam kandungan pun pemeliharaan Tuhan sudah ada atas kita. Lebih
lanjut diayatnya yang ke 5 dan ke 6, daud mengingat kembali anugerah dan
penyertaan Tuhan atas nenek moyangnya atau bangsa Israel..
Kita mengingat bahwa Tuhan dulu menolong
kita, kita mengingat bagaimana Tuhan
melepaskan kita, memulihkan keadaan kita, bahkan memberkati kita.. maka doa
yang seperti inilah yang akan
memunculkan iman dan pengharapan bagi kita semua…
Sebab kalau dulu Allah sanggup menolong,
maka dimasa sekarang Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus tidak pernah
berubah… dulu bisa, sekarang bisa,, dulu Kristus menolong, sekarang pun Tuhan
menolong. Dulu Tuhan memelihara, hari ini pun kita percaya bahwa pemeliharaan
Tuhan tidak pernah berubah. Bahkan tidak hanya sekedar memelihara dan membuat
kita cukup, dia Tuhan.. yang juga rindu menyatakan kelimpahannya bagi kita.
Jadi ibu/bapak, kalau didalam doa kita mengingat
perbuatan-perbuatan Allah yang besar dalam hidup kita, maka itu akan
memunculkan iman dan pengharapan bagi kita kepada Tuhan atas permasalahan serta
pergumulan yang kita hadapi…
Ibu/bapak dan saudara yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus Kristus,,sebagai penutup renungan pada hari ini, ketika kita
diijinkan Tuhan mengalami hal-hal sulit dalam hidup kita, mengalami pergumulan
serta permasalahan dalam hidup kita, jadikanlah hal tersebut sebagai proses
pendewasaan iman dan pertumbuhan iman kita kepada Tuhan. Jadi memang ada fase dalam hidup ini seolah
olah Tuhan meninggalkan kita, seolah olah doa kita tidak didengar oleh Tuhan.
Jadilah dewasa,, itu proses pertumbuhan rohani,, itu proses pendewasaan,, itu
proses pertumbuhan iman,,
Iman tidak harus melihat,, iman artinya
percaya bahkan tidak melihat. Kita percaya Dia tetap Bapa yang baik sekalipun
hal yang buruk diijinkan terjadi pada hidup kita.. kita percaya bahwa Rancangan Tuhan adalah
rancangan yang sempurna…
Sekalipun,, mungkin; rencana kita
berantakan.. itu adalah iman..
Maka melalui perikop bacaan kita, kiranya
dapat mendewasakan iman kita kepada Tuhan atas permasalahan dan pergumulan yang
kita hadapi.