Monday, May 14, 2012

MATERI KHOTBAH RABU 16 MEI 2012


YOHANES 16:8-11

Jemaat Tuhan,…
Ungkapan Yesus dalam ayat 8-11 ini merupakan uraian tenang fungsi Roh Kudus yang nantinya akan datang menggantikan kehadiran Yesus bersama murid-muidNya. Yesus harus naik ke sorga supaya Penghibur yakni Roh Kudus dapat di utus (bd.7). Dengan kata lain, Yesus mau menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus dari segi fungsi adalah lebih tepat dari pada Yesus harus tetap bersama-sama dengan para Murid. Jika demikian, apakah fungsi Roh Kudus atau Penghibur itu sehingga dianggap lebih baik jika Yesus pergi? Ada tiga fungsi utama yakni:

a.    Makna dan Relevansi Roh Kudus Menginsafkan Akan Dosa.
Menginsafkan akan dosa yang dimaksud oleh Yesus adalah berhubungan erat dengan orang yang tidak percaya pada Yesus (ay.9). Yesus adalah Sang Penebus Dosa, maka jika mereka tidak percaya kepada Yesus, sudah pasti umat tidak akan menginsafi dosa mereka lewat menerima Yesus sebagai Tuhan dan penebus dosanya.

Disinilah peran Penghibur atau Roh Kudus itu. Roh Kudus akan tinggal di dalam hati manusia (ay.17) dan selanjutnya bekerja dalam diri manusia untuk menerima Yesus sebagai TUHAN dan juruselamatnya seacara pribadi. Sebab dosa tak akan terinsafi jika mereka tidak menerima Yesus. Menerima Yesus membuat orang diselamatkan dari hukuman dosa. Menerima Yesus berarti mengasihi Dia. Dan mengasihi Dia berarti melakukan apa yang Yesus perintahkan (ay,15). Jika kita melakukan apa yang Yesus perintahkan dalam hidup kita, itu berarti kita sudah tidak melakukan dosa lagi. Selanjutnya, bukankah tidak melakukan dosa lagi sama artinya dengan bertobat atau insaf? Itulah peran Roh Kudus dalam diri manusia. 

Untuk benar-benar insaf dari dosa dan tidak melakukan lagi, manusia membutuhkan seorang Penuntun yang ideal. Pribadi yang tepat itu adalah Roh Kudus. Dialah yang akan menjaga dan menuntun umat agar setia melakiukan kehendak Allah dan menjauhi dosa.

b.    Makna dan Relevansi Roh Kudus Menginsafkan Akan Kebenaran.
Makna kebenaran Allah bukanlah seperangkap ajaran atau doktrin. Kebenaran Allah menyangkut manifestasi yang dinyatakan dalam kehidupan dan bersama dengan sesama. Karena itu makna “kebenaran” dipergunakan istilah “dikaiosune” (Yun.) dan kata “tsedeq” yang berarti keadilan dan juga sedekah. Kebenaran Allah harus dinyatakan dalam bentuk keadilan atau diamalkan sehingga selalu terhayati dalam kenyataan hidup. Tepatnya kebenaran Allah akan menjadi kebenaran yang membebaskan jikalau dapat disaksikan dalam perilaku.

Pemahat Jerman yang banyak berkiprah di Roma yaitu bernama Johann Heinrich von Dannecker (1758-1841) dikenal sebagai pemahat patung dewa-dewa Yunani. Namun pada suatu hari Dannecker insaf dan ingin mencurahkan seluruh tenaga dan keahliannya untuk memahat patung Kristus. Hasil karya Dannecker begitu indah, sehingga Napoleon Bonaparte menyuruh Dannecker untuk memahat patung dewa Venus. Jawaban Dannecker adalah: “Tangan yang pernah memahat Kristus ini tidak mungkin dapat lagi untuk membuat pahatan dewa kafir”. 

Ketika seseorang insaf akan kebenaran Kristus, maka dia akan menolak untuk ambil bagian dalam perkara-perkara duniawi. Namun apakah kita juga konsisten untuk memberlakukan kebenaran Allah dalam kehidupan kita? Apakah kita mau menolak ajakan dunia untuk tidak jujur dalam mengelola keuangan perusahaan, menolak pemakaian zat-zat kimiawi yang berbahaya dalam pembuatan makanan atau minuman, menolak penjualan buku-buku atau gambar porno, dan sebagainya. Keinsafan akan kebenaran berarti kita secara sadar dan sengaja menolak untuk melakukan kompromi dengan kuasa dunia. Termasuk pula penolakan untuk menyangkal Kristus walaupun kita mendapat janji untuk memperoleh sesuatu yang sebenarnya kita butuhkan. 

c.     Makna dan Relevansi Roh Kudus Menginsafkan Akan Penghakiman.
Setiap  orang yang melakukan kesalahan akan merasa dirinya terhukum. Apalagi saat seseorang yang bersalah menerima ganjaran berupa vonis akan kesalahannya. Dia akan mengalami suatu krisis yang hebat berupa perasaan depresi. Dikisahkan ada seorang wanita yang mendengar anak satu-satunya telah mendapat vonis mati karena begitu banyak dosa yang telah dia lakukan. Dia datang kepada Hakim agar mengampuni anaknya tersebut. Tetapi Hakim tersebut menolak sambil menjelaskan semua kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat anaknya itu. Karena itu anak tersebut akan divonis besok pagi saat lonceng gereja berbunyi. Keesokan harinya anak tersebut siap untuk dihukum gantung sambil menunggu lonceng gereja berbunyi.

Tetapi anehnya lonceng gereja tersebut sama sekali tidak berbunyi. Setelah 1 jam lewat tidak berbunyi, maka Hakim segera menyuruh para petugas untuk memeriksa atau mencari penyebab sehingga lonceng gereja tersebut tidak berfungsi. Setelah diamat-amati ternyata di tali lonceng gereja tersebut mengalir darah yang berasal dari lonceng di menara. Betapa terkejutnya ketika dijumpai mayat ibu dari anak yang akan dieksekusi  itu sedang tergencet dalam lonceng. Ibu tersebut sengaja menaruh badannnya di lonceng gereja agar dia dapat membatalkan eksekusi mati bagi anaknya tersebut.  Sang ibu telah berkorban dengan kematiannya agar anaknya tersebut tetap selamat. Demikian pula karya Kristus yang membebaskan kita dari penghakiman Allah.  Itu sebabnya Roh Kudus hadir untuk menginsafkan dunia agar mereka menerima Kristus agar penghakiman yaitu murka Allah tidak menimpa diri mereka.

Saudara Kekasih Kristus
Tema “Roh Kudus adalah Roh Penghibur” dapat menimbulkan pertanyaan yang kritis, yaitu: bagaimana peran Roh Kudus sebagai penghibur? Peran Roh Kudus sebagai penghibur justru dinyatakan dalam karyaNya yang mampu menginsafkan umat manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Penghiburan Roh Kudus pada hakikatnya identik dengan karyaNya yang mengisafkan manusia. Sebab saat kita diinsafkan atau disadarkan oleh Roh Kudus berarti mata rohani kita dicelikkan. Sehingga hati kita dapat mengalami pencerahan dan perubahan paradigma yang serba baru.

Kita dimampukan oleh Allah untuk memandang realitas dengan pandangan yang lebih luas, kreatif dan melegakan sebab hati kita telah dipenuhi oleh damai-sejahtera dan keselamatanNya. Bukankah keinsafan merupakan penghiburan yang paling bermakna? Saat kita insaf, maka sebenarnya kita tidak lagi membutuhkan hiburan (entertaiment) dari dunia ini. Jadi karya Roh Kudus yang utama adalah menyadarkan diri kita untuk mengalami pembaharuan hidup. Karena itu yang kita butuhkan sekarang adalah karunia Roh Kudus yang membuat kita semakin insaf sehingga kita  semakin mampu menyadari setiap kekurangan dan kelemahan kita. Manakala kita insaf, maka hati kita dicerahkan oleh kebahagiaan dan sukacita yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini.

Selanjutnya hal yang paling penting adalah memahami bahwa hanya Roh Kuduslah yang mampu membawa kita menemui keselamatan yang diberikan dan dianugerahi Allah melalui Yesus Kristus. Roh Kuduslah satu-satunya cara untuk membuat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Itulah sebabnya, barang siapa menolak Roh Kudus dan menghujat karyaNya maka TIDAK MUNGKIN akan menerima Keselamatan dalam bentuk apapun. Karena itu mari bersyukur untuk Roh Kudus yang kita terima, dan janganlah menolak karyanya dalam hidup kita. Amin

PENGORBANAN DALAM PELAYANAN 1 TESALONIKA 2:7-9

                                                                  1 TESALONIKA 2:7-9 BAHAN PERSIAPAN IBADAH KELUARGA 11 September 2024 ...