MAZMUR
118:13-25
Pendahuluan
Jika ada pertanyaan buat saudara: “hari apakah dari hari-hari yang
dijalani selang bulan April tahun ini, yang dianggap paling membahagiakan”?
Apakah yang akan kita jawab? Sudah pasti hal pertama yang kita lakukan sebelum
menjawab pertanyaan ini adalah mencoba kilas balik peristiwa, kejadian,
suasana, kisah dan cerita yang sudah dilewati. Selanjutynya kita mungkin mulai
memisahkan mana hari yang buruk, lalu agak baik, lalu yg baik, lalu yang paling
baik dan seterusnya. Setelah itu kita mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan
tersebut.
Berbicara tentang hari,
orang memiliki pendapat berbeda-beda. Mereka percaya ada hari yang baik
dan ada pula hari yang tidak baik; ada hari yang membawa keberuntungan
dan ada hari yang membawa sial; ada bulan baik dan juga bulan yang kurang
baik, karenanya banyak orang merasa perlu berhati-hati dalam memilih hari,
tidak sembarangan.
Walaupun tidak persis sama, pemazmur
juga telah menentukan hari yang ia pilih sangat cocok menjadi hari
membahagiakan itu. Ayat 24 menyebutkan: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan
bersukacita karenanya!” Hari
apakah yang dimaksud oleh pemazmur? Dan mengapa ia hari itu membuatnya bersorak-sorai?
Telaah Perikop
Rupanya pemazmur mengalami masa-masa
sulit dan hari-hari yang tidak menyenangkan. Ia mengalami kondisi kesesakan
hidup (ay.5); pemazmur ada dalam kondisi peperangan dan dikepung musuh
(ay.10-12); bahkan pula pemazmur mengalami kondisi kejatuhan dan terpuruk oleh
perbuatan orang lain (ay.13). Pendek
kata, hidup pemazmur diwarnai dengan berbagai kesulitan hidup. Hari-harinya
penuh dengan suasana yang tidak menyenang-kan atau hari-hari buruk.
Di sisi lain, jika kita
memperhatikan keseluruhan isi Mazmur 118 ini, pemazmur juga mengakui bahwa ada
hari-hari yang menyenangkan yang ia alami di tengak kesesakan itu. Pada saat
mana hal itu terjadi? Jawabnya adalah pada saat ada kesesakan, keterpurukan dan
kejatuhan, pemazmur bersaksi bahwa ada keadaan yang menyenangkan dibalik
kondisi tidak nyaman tersebut. Apakah itu? Pemazmur mengalami kehadiran Tuhan
yang mendampinginya melewati kesulitan dan kesusahan hidup.
Peran dan keterlibatan Tuhan dalam
kesulitan hidup pemazmur membuatnya dapat melewati hari-hari buruk dalam
hidupnya. Beberpa bagian diungkapkan pemazmur dengan tegas dalam Mazmur ini,
misalnya: ketika ia mengalami kesesakan, Tuhan memberi kelegaan (ay.5); ketika
ia berjuang sendiri, Tuhan berdiri dipihaknya (ay.6-7); dan ketika ia jatuh,
Tuhan hadir menolongnya (ay.13). Itulah sebabnya, pemazmur menyebut TUHAN,
Allahnya sebagai kekuatan dan Penyelamat
(ay.14).
Apakah yang dilakukan pemazmur
ketika menjadari kehadiran Tuhan dalam kehidupannya teristimewa ketika ia
mengalami kesesakan hidup? Ada dua hal penting yang dilakukan oleh pemazmur,
yakni: Pertama,
perhatikan ayat 17 bacaan kita. Pemazmur berniat atau
berkehendak untuk menceritakan semua perbuatan Tuhan yang ajaib itu. Pemazmur
tidak menceritakan kesuksesannya sebagai inti kesaksian, melainkan bersaksi
tentang siapa TUHAN, Allahnya itu dan perbuatanNya yang penuh kuasa. Kedua, selanjutnya
hal berikutnya yang dilakukan pemaszmur ketika ia mengalami kehadiran Tuhan
dalam kesulitan hidupnya adalah ia datang bersyukur pada TUHAN. Hal ini
nampak jelas dalam ayat 19 dan 21 bahwa semua kehadiran Tuhan dalam hidupnya
akan ia responi dengan mengucap syukur kepada Allah.
Uraian di atas secara tidak langsung
telah menjawab pertanyaan soal hari apakah yang paling membuat pemazmur
bersukacita? Hari mana yang disebut hari baik oleh pemazmur dalam ayat 24?
Jawabannya adalah, hari dimana ia mengalami kehadiran TUHAN
dan datang bersyukur kepada TUHAN. Kapankah kehadiran Tuhan itu
dirasakan oleh pemazmur? Apakah disaat hanya dalam keadaan hari-hari baik?
Jawabannya, TIDAK. Sebab justru menurut pemazmur, kehadiran Tuhan terasa sangat
kuat hadir di saat ia mengalami kesesakan dan keburukan hidup. Jadi hari buruk
menjadi baik saat TUHAN hadir dalam hidupnya. Dengan kata lain, tidak ada lagi
perbedaan hari baik dan buruk jika TUHAN hadir di dalamnya, dan kita selalu
bersyukur.
Relevansi dan Aplikasi
Ternyata tidak ada hari baik ataupun
buruk. Itu hanya soal perspektif dan cara kita memandang saja. Kunci untuk
menikmati hari baik adalah mengandalkan Tuhan setiap hari. Bergaul karib
dengan Tuhan setiap hari akan menjaga hati dan pikiran kita sehingga kita mampu
melihat dan menyikapi segala sesuatu secara positif. Sikap inilah yang
membuat hari-hari kita menjadi baik sehingga hati kita pun akan melimpah dengan
ucapan syukur. Inilah yang dirasakan Daud: "Dengan tenteram aku mau
membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang
membiarkan aku diam dengan aman." (Mazmur 4:9). Daud
menjalani hari dengan tenteram karena ia senantiasa karib dengan Tuhan.
Kehadiran Tuhan adalah faktor
penting hari-hari itu baik atau buruk. Itulah pengalaman pemazmur dalam bacaan
kita. Tetapi pemazmur tidak akan mengalami kehadiran Tuhan, jika hidupnya tidak
berkenan kepada Allah. Hidup yang berkenan kepada Allah membuat pribadi manusia
dapat bergaul akrab atau karib dengan Allah. Abraham adalah contoh pribadi yang
bergaul karib dengan Allah, sehingga ia mengalami kehadiran Allah.
Seperti pemazmur, kita diajak untuk
tidak hanya senang dan bahagia mengalami kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Ada
kewajiban penting orang percaya yang telah mengalami penyertaan Tuhan, yaitu
mensyukuri segala hal dalam hidup. Bersyukur kepada Tuhan bukan saja
menyenangkan hatiNya, namun juga membuat kita mengalami kebahagiaan hidup.
Sebab dengan besryukur pada segala hal kita akan merasakan kepuasan entah susah
atau senang. Sebagaimana pemazmur menyebut dirinya bersorak-sorai.