HARTA DAN
KEKAYAAN SALOMO
Bahan Bacaan Alkitab Ibadah
Rumah Tangga
Rabu, 15 MEI 2019
A. PENGANTAR
Siapakah Salomo? Pasti banyak
orang mengenal nama ini. Nama Salomo dalam bah. Ibrani, שְׁלֹמֹה (baca: Shelomoh), artinya, “damai-Nya” atau “kesempurnaan-Nya”. Ia adalah Raja ke-3 Israel (± 971-931 sM), yang sekaligus adalah raja Israel pertama berdasarkan garis keturunan. Ia adalah putera raja Daud dari Batsyeba (2Sam.12:24). Namanya kemudian disebut Yedija. Nama ini adalah nama yang diberikan kepada Salomo oleh TUHAN melalui nabi Natan (2Sam.12:25). Nama Yedija
dari Bah. Ibrani ידידיה (baca: Yedid'yah) yang berasal daru dua suku
kata, yakni: pertama, kata ידיד (baca: Yedid) yang berarti “kekasih”;
kedua, kata יה (baca: Yah) yang berarti Yahwe. Maka arti nama Yedija itu adalah “kekasih TUHAN”.
B. PENJELASAN NATS
Perikop bacaan kita ini berkisah tentang bagaimana kehidupan Salomo dan
pemerintahannya. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh raja manapun termasuk
Firaun raja Mesir yang rela memberikan putrinya kepada Salomo (3:1), juga
Filistin yang memberikan upeti kepadanya (4:21) Ia juga dikenal sebagai raja
yang kaya-raya dengan harta benda yang sangat banyak (ay.22-26). Pada perikop
kita pasal 10:14-29 mendaftar jenis dan jumlah harta kekayaan yang dimiliki
oleh Raja Salomo.
Perhatikan saja jumlah emas per tahun yang dibawa kepada Salomo yakni
enamratus enampuluh enam talenta (ay.14). Dalam hal ukuran berat, 1 talenta (Yun:
τάλαντον) itu setara dengan 80 pon atau 36kg. Maka jumlah emas raja
Salomo per tahun adalah 36x666= 23.976kg atau hampi 24ton emas per tahun di
luar pemberian saudagar atau raja arab dan bupati lainnya (ay.15). Silakan juga
bayangkan berbagai harta kekayaan yang lain pada ay.16-25 yang dimiliki Salomo:
perisai dari emas, perkakas minuman dari emas dan perak, kapal-kapal, dan
termasuk kereta berkuda, jenis2 kuda terbaik (ay.26-29).
Bagaimana sehingga prestasi dan kekayaan Salomo itu dapat diukir oleh
Salomo? Jawabannya kita temukan pada bacaan minggu lalu (1Raj.4:29-34) yakni
pada ay.29 bacaan tersebut dinyatakan “Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan
pengertian yang sangat besar”. Rupanya di balik keberhasilan dan
kebesaran Salomo, di balik segala kekayaan dan kehormatan itu, Hikmat dari TUHAN menjadi unsur utama
dan penting. Karena Hikmat dari TUHAN-lah sehingga Salomo mampu menggapai
segala hal yang ada pada dirinya itu. Hikmat adalah unsur penting dari
keberhasilan Salomo tersebut.
Mengapa Tuhan memberikan Salomo hikmat tersebut? Jawabannya kita temukan
pada pasl 3:4-15. Bahwa Tuhan memberikan Salomo hikmatNya karena Salomo meminta
hal itu padaNya. Tetapi hal ini perlu diluruskan!! Bukan karena Salomo meminta
Hikmat pada Tuhan sehingga ia beroleh hikmat. Tetapi karena Salomo “mengingini dengan sangat” Hikmat itu
melebihi umur panjang, kekayaan atau nyawanya sekalipun (3:11). Perhatikanlah,
bahwa ada opsi pilihan yang bisa Salomo minta dengan bebasa yang diberikan
keleluasan itu oleh Tuhan (3:5). Siapapun jika ditawarkan mintalah apa saja pasti menyampaikan berbagai hal demi kepuasan
diri dan keinginan hati. Salomo tidak meminta untuk diri sendiri. Melainkan
memohon hati yang paham menimbang (3:9). Ia meminta hikmat untuk
menjalankan perintah TUHAN yakni memerintah Israel dan Yehuda. Itulah Alasan
mengapa Tuhan memberikan apa yang ia minta itu yakni hikmat tersebut.
Maka tidak heran, dengan HIKMAT Tuhan yang ada padanya, Salomo mampu
memimpin negeri dan menjalan pemerintahan dengan hikmat dari Tuhan. Bukan itu
saja, karena permintaannya adalah untuk Tuhan dan kemuliaanNya ketika
memerintah sebagai raja, maka Salomo mendapat bonus dari Tuhan, yakni kekayaan
dan kemuliaan seperti pada bacaan kita, sebagaimanan yang Tuhan janjikan (3:13).
Tetapi dibalik kisah sukses dan
daftar kekayaan Salomo ini, ada hal menarik untuk dibahas yakni mengenai
bagaimana Salomo memperoleh begitu banyak kuda sebagai salah satu harta
kekayaannya. Pada ayat 28-29 disebutkan bahwa : 28Kuda untuk
Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja
membelinya dari Kewe dengan harga pasar. 29Sebuah kereta
yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan
seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka
dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.
Kuda dan kereta untuk Salomo di
datangkan dari Misraim. Di manakah letak Misraim itu? Misraim berasal dari bahasa Ibrani: מִצְרַיִם / מִצְרָיִם (Mitzráyim atau Miṣrāyim ) dan dari bahasa Arab: مصر, (Misr) yang menunjuk pada tanah Mesir. Karena menggunakan
akhiran ganda -āyim yang bermakna jamak, mungkin mengacu pada "dua Mesir": Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Mengapa penting untuk fokus pada redasksi Mesir sebagai tempat kuda Salomo
berasal? Perhatikan bunyi perintah Tuhan dalam Ul.17:15-16 sebelum Israel memiliki raja dan masih mengembara di padang gurun:
“…maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang
harus kauangkat atasmu. …Hanya, janganlah ia
memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda,
sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali
melalui jalan ini lagi.”
Walau masih perlu dikaji, namun
diduga cukup kuat bahwa Salomo melanggar perintah ini. Dua perintah sekaligus
dilanggar oleh Salomo, yakni tentang seorang
raja jangan memelihara banyak kuda dan jangan
balik ke Mesir hanya untuk mendapatkan banyak kuda. Jika demikian maka
Salomo terkategori melanggar perintah Allah. Bahkan pada perikop berikutnya,
kita disajikan kisah bagaimana Salomo jatuh dalam dosa melalui berpologami dan
kemudian menyembah para dewa di tempat asal perempuan-perempuan Salomo itu.
C. REFLEKSI
Sehebat apapun hikmat yang diberikan Tuhan kepada Salomo, tetapi jika ia melanggar
perintah Tuhan, maka hal itu memberikan indikasi kuat bahwa ia tidak lagi takut Tuhan, padahal sumber dari hikmat adalah takut Tuhan.
Kejatuhan lebih jauh Salomo ke dalam dosa adalah ketika ia gagal memberikan prioritas
utama “matanya” untuk fokus kepada Allah sumber segala kekayaan dan harta benda
serta kenikmatan hidup. Ia lebih fokus pada harta dan bagaimana menikmati
hidupnya itu. Sebagaimana bacaan Alkitab pada hari Minggu yang lalu (Matius 6:19-24), bagian ini
dengan tegas diperingatkan oleh Tuhan Yesus. Tidak salah menjadi kaya. Sebab kekayaan
adalah anugerah dari Allah. Namun apabila salah fokus, yakni titik perhatian
hanya pada kekayaan dan bukan pada sumber pemberi kekayaan, maka kehancuran
akan terjadi. Karena dosa Salomo (perzinahan fisik = perempuan2 disekitarnya
dan perzinahan rohani = penyembahan berhala), Israel dikemudian hari terpecah
menjadi Utara dan Selatan.
Berhati-hatilah, sebab jika fokus bukan pada Allah dan ketaatan
kepadaNya, maka kehancuran hidup pasti terjadi. Kurang apakah Salomo di hadapan Tuhan? Bagaimanakah ia diberkati hingga dapat menyelesaikan rumah
Tuhan yakni Bait Suci yang megah itu? Salomo tidak tertandingi soal hikmat
yang Tuhan beri. Namun ketika kesuksesan mulai bertumpuk dan kekayaan tidak
terhitung ia peroleh karena Tuhan, Salomo mulai melupakan Tuhan dan bertahap
melanggar perintah dan kehendaknya.
Keberhasilan berawal dari kesetiaan pada Tuhan. Tetapi jangan lupa juga
bahwa kehancuran bermula dari melanggar kehendak Allah.