Dia menemaninya bercakap-cakap sampai jauh malam Pernyataan ini menyisahkan pertanyaan “apa yang mereka cakapkan?” Kalau dihubungkan dengan misi pelayanan, saya yakin isi percakapan itu biasa-biasa saja, namun hasilnya pasti memberi kekuatan, penghiburan dan sukacita bagi wanita yang bernasib malang itu. Wanita ini dapat mencicipi madu yang manis, menguatkan dan memberi kesegaran dari percakapn itu. Ternyata ada madu yang dapat dihasilkan dari perkataan, yakni hal-hal positif yang dimunculkannya. Perhatikan ay.8a bacaan kita: “jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati...”. menasehati berasal dari istilah Yunani paraklhsij (paraklesis) yang berarti memberikan kata penghiburan, pelipur lara; yang memberikan rasa nyaman.
Ternyata, menyampaikan kata-kata penghiburan bagi yang berduka, kata-kata pembangkit semangat bagi yang putus asa dan menderita adalah suatu karunia Tuhan untuk melayaniNya. Kamu bisa menjadi berkat Tuhan bagi sesama lewat tutur katamu yang baik, meneguhkan, dan manis bak madu itu.
Mari layani Tuhan dengan talenta dan karunia ini. Hasilkan madu dari perkataanmu untuk kebahagiaan sesamamu Ingat hasilkan MADU bukan RACUN. AMIN.
No comments:
Post a Comment