Friday, September 30, 2011

MEMBANGUN SPIRITUALITAS PRIBADI (seri: Bangkitlah Pemuda bagian 4)


Pnt. S. Edi Widodo
Hagai 1:7 
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

Saat saya dulu masih muda seperti saudara (dalam arti masih bujang belum menikah),  saat di tanya bagaimana keadaanmu saat ini ? kami jawab serempak Puji Tuhan baik, (dalam pikiran saya di tambah kalimat “baik siang atau malam, sama saja buruknya”) maklum nasib anak kost.
Saudara lihatlah perhatikanlah dengan seksama keadaanmu, dalam kondisi tertentu saudara merasa sebagai orang yang terhina, dalam kondisi lain merasa jadi orang apes, yang lebih menjengkelkan punya gaji tapi tanpa wujud yang jelas. Bila saat ini pikiranmu ingin yang lebih mari kita melihat sekeliling kita. Ada orang kaya luar biasa tapi ada juga miskin sangat. Ada juga (maaf) Pendeta yang berkelebihan ada juga (maaf) Pendeta yang berkekurangan. Bagi yang suka jalan pintas cepet kaya pergi ke dukun, dukun saja ada yang kaya karena banyaknya orderan dan banyak juga yang miskin (karena si dukun ini tahu ada konsekuwensi yang di dapat dengan perjanjian setan, kalau dia ingin kaya mendadak). Sampai ada yang berpikir ayo pindah agama karena di situ cepet kaya. Jadi kesimpulannya setiap orang punya piringnya masing-masing, semua jenis dan model manusia yang banyak ragamnya sama-sama diberkati oleh Tuhan tanpa pandang status, karena memang pada awal penciptaan dalam Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa...” dan menerima segala berkat-berkat Allah.
Dalam renungan Kitab Hagai ini hendak menjelaskan rahasia kehidupan bagaimana kita dapat memiliki hidup yang diberkati oleh Tuhan, ada baiknya di baca keseluruhan yang hanya terdiri dari 2 pasal.
Pembangun Bait Suci Allah yang di bangun Salomo yang sebelum telah dihancurkan oleh pasukan Nebukadnezar harus dilakukan mengapa ? karena peranan Bait Suci sebagai :
1.      Lambang kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya.
2.      Mewakili penebusan dosa umat oleh Allah.

Perlu juga di ketahui tidak pernah di dalam sejarah umat Allah, Allah mempunyai lebih dari satu tempat tinggal (jaman musa di kenal Kemah, jaman Salomo Bait). Akan tetapi, Bait Suci tidak memberikan jaminan mutlak akan kehadiran Allah; Bait Suci melambangkan kehadiran Allah hanya sejauh umat itu menolak allah-allah lain (berhala) dan menaati hukum Allah yang kudus. Sehingga terjadilah dalam Hagai 1:6 “Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!” Hagai 1:9 “Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.”

Jemaat mula-mula di Yerusalem sering kali memasuki Bait Allah pada saat-saat berdoa. Akan tetapi, mereka melakukan semua ini karena kebiasaan, kemudian setelah Allah hadir ke dalam dunia dalam diri Yesus, fokus penyembahan orang Kristen berpindah dari Bait Allah kepada Yesus Kristus sendiri. Untuk masa sekarang ini Roh Kudus tidak saja berdiam di dalam gereja,  tetapi  juga di dalam diri orang percaya sebagai bait-Nya.    
1 Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? “

Oleh karena itu dengan tegas Paulus memperingatkan terhadap semua bentuk penajisan tubuh Galatia 5:19-21 “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,  penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”

Akhirnya, perhatikan bahwa di Yerusalem baru tidak diperlukan Bait Suci. Alasannya jelas: karena Bait Suci hanyalah lambang kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bukan kenyataan sesungguhnya, maka tidak diperlukan Bait Suci karena Allah dan Anak Domba tinggal di antara umat-Nya.
Kejadian 1:2 “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”
Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." .

Jadi jelaslah bagi kita sekarang, saat kita melakukan hal yang tidak benar, sama saja kita sebagai pasukan Nebukadnezar yang sedang merontokkan Bait Suci yang adalah tubuh kita sendiri. Sebagai akibatnya, kerohanian kita merana walaupun kelihatannya memuji Tuhan, mudah terjebak ikut arus karena kehilangan benteng yang kokoh, kalau sampai keterusan maka maut yang akan kita terima.

Lalu sekarang bagaimana keadaamu saat ini !?  
1.      Adakah saat ini bebanmu sama dengan kondisi dalam Hagai 1:6&9.
2.      Atau sebagai pelayan, seolah olah tidak memiliki kuasa untuk mengubahkan keadaan.

Saudara perlu membangun kembali Spiritualitas dalam dirimu yang berarti juga membangun Bait Roh Kudus dengan cara :
1.      Membaca dan merenungkan Kitab, sebagai makanan rohani.
2.      Doa, sebagai nafas rohani.
3.      Puasa, sebagai simbol merendahkan diri, penyangkalan diri dan kepatuhan di hadapan Allah, untuk lebih mengenal tentang “Hal Puasa” bisa buka di link http://jalankehidupan-djepun.blogspot.com/ klik edisi 2011-September-Sep 28.
4.      Pujian, Sebagai ungkapan syukur dalam segala keadaanmu.

Apabila ke-4 hal di atas dilakukan maka lihatlah apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin karena Dia telah berfirman Matius 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu (Yohanes 16:24).

Refleksi Pertanyaan :
1.      Lalu mengapa ada orang percaya yang telah hidup menurut Firman Tuhan ada yang berkekurangan ?. Saudara perlu memahami bahwa “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”( Roma 14:17). Bukannya di ukur dari apa yang kelihatan tetapi soal kesetiaan. Syair lagu “kutak membawa apapun juga saat ku datang kedunia, kutinggal semua pada akhirnya saat ku kembali ke surga”. Lihatlah sekali lagi dengan seksama “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” (Mazmur 37:25).
2.      Apakah bisa mengajak orang yang tidak aktif menjadi giat kembali ?, Saudara bisa melakukannya, ingat manusia terdiri dari tubuh-jiwa-roh, saudara bisa membawa ketiganya asalkan saudara telah membangun Bait Roh Kudus dalam diri pribadi saudara.

Mari kita berdoa : “DARAH KRISTUS BERI SUKACITA BARU, sehingga kami boleh memahami makna panggilanMu. DARAH KRISTUS BUKA MASA DEPANKU, sehingga kami boleh masuk dalam karya agungMu” Amin.

No comments:

Post a Comment