Thursday, August 8, 2019

I PETRUS 1 : 8 – 12


I PETRUS 1 : 8 – 12
PERCAYA DAN DISELAMATKAN
Bahan Khotbah Ibadah Keluarga
Rabu, 14 Agustus 2019

Oleh: Vik. Victoriana D. Resdawati, S.Th [1]

PENGANTAR
Surat ini ditujukan kepada jemaat Kristen yang berstatus sebagai pendatang dan perantau di daerah Asia Kecil di bagian utara. Mereka hidup di tengah kondisi dan situasi masyarakat serta penguasa yang cenderung menolak bahkan memusuhi dan menganiaya mereka. Sebab itu penulisan surat ini memiliki tujuan penting agar jemaat sadar dan siap sedia dalam mengalami tantangan dan menanggung derita oleh sebab iman kepada Kristus.

Petrus mengingatkan dan menguatkan bahwa segala penderitaan mereka tidak akan membuat mereka kalah karena kekuatan iman mereka terletak pada Kristus yang telah mengalami derita sengsara dan kematian dalam rangka menebus manusia dan mengampuni dosa manusia. Kristus yang telah bangkit dan menang atas maut menjadi sumber pengharapan setiap orang percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal yang jauh melebihi apapun juga. Kristus yang hidup, menyertai dan menguatkan umat-Nya dalam pengharapan iman mereka untuk tetap tekun dan setia sampai pewujudan kemuliaan sorgawi dinyatakan kepada mereka yang tekun beriman.

PEMAHAMAN TEKS
Petrus memuji iman jemaat kepada Kristus, sebab iman mereka tidak didasarkan pada penglihatan (1:3). Alasan inilah yang mendorong Petrus bertindak melalui suratnya untuk meneguhkan dan menguatkan iman jemaat kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka tetap percaya dan mengasihi Tuhan, meskipun di tengah berbagai penderitaan dan cobaan yang dialami. Petrus mengatakan, sikap seperti ini hanya bisa dinyatakan oleh orang-orang yang telah mencapai tujuan imannya (ay.9).

Pemahaman ini penting untuk disadari sebagai pijakan iman orang percaya, bahwa oleh karena anugerah Allah-lah maka keselamatan diperoleh. Petrus menegaskan tentang prinsip sebagai pengikut Kristus, yakni siap bersaksi dan menderita, sebab Kristus sudah lebih dulu memberi teladan hidup melalui karya pelayanan-Nya hingga mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.  

Petrus kembali mengingatkan dasar ajaran tentang Kristus kepada jemaat, agar mereka tidak ‘lemah iman’ / ‘memilih zona aman’ tetapi dengan iman kepada Kristus, jemaat harus tetap teguh pada berita Injil yang sudah mereka terima. Jaminannya jelas, yakni pemeliharan dari Kristus akan membuat setiap orang percaya berdiri tegak, walaupun derita, cercaan, penganiayaan dirasakan, sebab dunia tidak punya tempat untuk menghakimi anak Allah.

Penderitaan didunia adalah bukti kehidupan nyata, ada banyak hal yang akan dihadapi, berbagai pergumulan, penderitaan dan juga sukacita. Namun, yang perlu digaris bawahi “Keselamatan adalah anugerah kasih Allah yang harus direspon orang percaya dalam hidupnya”. Oleh karena Roh Kuduslah, berita Injil dapat disebarluaskan, dan oleh karena Roh Kudus maka tiap-tiap orang memberi diri dan menerima keselamatan. Jadi jelas, keselamatan disebut anugerah, karena semua terjadi atas inisiatif Allah, IA yang merancangkan dan merencanakan. Hal itu dipersiapkan dan dinubuatkan jauh hari sebelumnya kepada para nabi untuk disampaikan kepada umat Allah (ay.10). Bahwa keselamatan dari Allah dianugerahkan melalui Anak-Nya yang tunggal dengan cara penderitaan, kematian, kebangkitan dan kemuliaan-Nya untuk mematahkan ikatan kuasa dosa dan maut.

Berita tentang penyelamatan Allah atas dunia merupakan berita yang menakjubkan. Kasih Allah adalah dasar keselamatan tersebut, dan Roh Kudus yang diutus membawa berita itu, baik dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Bagi Allah, manusia sangat berharga, IA ingin berita tersebut terus disampaikan kepada dunia sehingga banyak orang mengalami kasih-Nya yang besar.

Bagian ini menjadi penting dalam rangka  meneguhkan dan menguatkan iman percaya jemaat yang tergoncang akibat penderitaan. Petrus juga memberikan peringatan bahwa jangan sampai karena penderitaan, jemaat meninggalkan Kristus. Sekalipun dunia menolak, tetapi Petrus mengingatkan jemaat akan apa yang sudah mereka terima. Kalaupun mereka telah kehilangan sesuatu didunia karena beriman kepada Kristus, namun PERCAYALAH DENGAN IMAN, bahwa mereka sudah menerima keselamatan jiwa sebagai gantinya.

Dengan demikian, penderitaan yang dialami jemaat harus dipandang dari sudut iman, yakni untuk memurnikan cara hidup beriman orang percaya. Berarti, peristiwa apapun yang terjadi berpotensi untuk menjatuhkan/mematikan iman, tetapi juga berpotensi menumbuhkan iman kepada Kristus. Maka sebagai orang percaya, dituntut untuk peka akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan juga tetap waspada terhadap kuasa yang dapat menjatuhkan/mematikan iman kita. Dua kemungkinan yang dapat terjadi sebagai respon penderitaan, yakni BERTUMBUH atau JATUH.

Hal yang perlu diingat, sekalipun Tuhan seolah membiarkan segala sesuatu terjadi dalam kehidupan kita, bukan berarti Tuhan lepas tangan, atau membiarkan kita bergumul sendiri. Tetapi, tangan  kasih Tuhan tidak kurang panjang merangkul tiap orang yang mengandalkan-Nya. Sebab, dalam iman terkandung kekuatan Allah. Sebagaimana dikatakan pada ayat 5:”yaitu kamu yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu”. Berarti, beriman kepada-Nya akan menghasilkan kekuatan yang hanya dapat diperoleh apabila iman itu bertumbuh dan berbuah. Jika orang percaya mampu mengerjakannya, maka kekuatan dan tahan uji akan diperoleh, sehingga dunia tidak akan mampu menggoyahkan identitasmu sebagai anak Allah.


RELEVANSI dan APLIKASI
Silakan relevansikan bahan khotbah ini berdasarkan situasi kebutuhan jemaat.


[1] Vikaris GPIB Tahun Pertama di GPIB Jemaat “Pniel” Palembang. Alumni STT INTIM Makassar.

No comments:

Post a Comment